Soal Kemungkinan Teror di Malaysia Airlines, Ini Tanggapan Menko Polhukam

Jakarta - Spekulasi soal adanya keterlibatan teroris dalam peristiwa hilangnya pesawat Malaysia Airlines masih diselidiki. Bagaimana tanggapan pemerintah Indonesia soal kemungkinan ini?

Menko Polhukam Djoko Suyanto tak mau berkomentar banyak soal rumor dan spekulasi ini. Dia menyerahkan semua pada pejabat Malaysia.

"Saya sekali lagi... institusi negara belum boleh memberikan statement sebelum semuanya jelas," kata Djoko usai acara penandatanganan MoU Kompolnas dengan Komisi Negara di gedung PTIK, Jl Tirtayasa Jakarta Selatan, Senin (10/3/2014).

Djoko juga tak mau bicara lebih jauh soal kabar paspor curian yang digunakan dua penumpang. "Yang penting fokusnya mencari dan menolong. Itu semua diserahkan kepada otoritas Malaysia," imbuhnya.

Kapolri Jenderal Sutarman yang hadir dalam acara tersebut menambahkan, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sudah mengambil sejumlah sampel dari keluarga WNI yang berada di pesawat Malaysia Airlines yang hilang. Bila suatu saat nanti dibutuhkan, semua sudah siap.

Polisi juga sudah siap apabila dilibatkan dalam proses penyelidikan pesawat tersebut, termasuk dugaan pelaku teror. "Kita punya kerjasama Interpol, apabila dibutuhkan dan masuknya ke mana dan dari mana, apakah pernah masuk ke kita, itu akan kita lakukan," imbuhnya.

Kecurigaan soal aksi teroris ini muncul setelah diketahui ada dua penumpang yang menggunakan paspor curian. Sejumlah keganjilan lain juga terungkap, mulai dari sinyal yang tak terdeteksi hingga kabar pesawat yang hendak memutar balik.

(mad/nrl)