Keluarga dari 227 penumpang dan 12 kru pesawat mungkin tak tahu apa harus terus berharap atau mulai berduka atas kehilangan anggota keluarganya. Meski kemungkinan penumpang pesawat ditemukan dalam kondisi hidup semakin menipis.
Hilangnya pesawat ini seperti dilansir The Star, Senin (10/3/2014),
juga memunculkan dugaan kaitan dengan aksi terorisme. Sebab dipastikan 2 orang warga negara Italia dan Austria yang sebelumnya ada di manifes penumpang ternyata tidak ikut dalam penerbangan.
Dugaan adanya aksi terorisme ini juga membuat pemerintah Amerika Serikat mengirimkan anggota FBI ke Malaysia untuk membantu penyelidikan atas insiden tersebut.
Kabar hilangnya pesawat ini membuat sejumlah negara bersatu melakukan pencarian gabungan. China, Vietnam, Singapura, Australia dan beberapa negara lainnya sudah mengerahkan pasukan dengan pesawat angkatan udara juga kapal angkatan laut.
Mereka menyisir lokasi yang diduga menjadi tempat 'pendaratan' terakhir pesawat. Tapi hingga saat ini, belum ada temuan jelas yang bisa menjadi petunjuk lokasi pesawat.
"Kami melakukan segalanya untuk menemukan pesawat," kata pelaksana tugas Menteri Transportasi Malaysia, Datuk Seri Hishammuddin Hussein.
Mengenai laporan otoritas Vietnam soal dugaan pesawat jatuh di perairan selatan negaranya, Hishammuddin menegaskan pihaknya masih mencari informasi yang akurat.
Pesawat MH370 hilang kontak dengan pemandu lalu lintas udara (air traffic controller) sekitar pukul 01.30, Sabtu (8/3) waktu setelah satu jam lepas landas dari bandara Kuala Lumpur.
(fdn/rni)