Kronologi Pembunuhan Sara oleh Hafitd dan Sifa Versi Polisi

Kronologi Pembunuhan Sara oleh Hafitd dan Sifa Versi Polisi

- detikNews
Jumat, 07 Mar 2014 15:36 WIB
Jakarta - Ade Sara Angelina Suroto (19) alias Sara, ditemukan tak bernyawa di pinggir Tol Bintara Km 49 Kota Bekasi, Rabu (6/3/2014) pukul 06.30 WIB lalu. Mahasiswi Universitas Bunda Mulia (UBM) itu dibunuh oleh sejoli Ahmad Imam Al-Hafitd alias Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani alias Sifa (19), yang tak lain adalah teman saat sekolah di SMA 36 Jakarta.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengungkapkan, motif pembunuhan korban dilakukan lantaran Hafitd sakit hati terhadap korban karena setelah putus korban tidak mau lagi dihubungi. Sementara Sifa juga ikut membunuh korban karena didorong rasa cemburu kepada korban, yang takut kehilangan cinta Hafitd.

Kedua tersangka kemudian merencanakan pembunuhan itu sepekan sebelum korban dieksekusi. Lalu bagaimana rangkaian terjadinya pembunuhan itu? Berikut kronologi pembunuhan korban berdasarkan keterangan Rikwanto, Jumat (7/3/2014).

Senin 3 Maret 2014

Sara pamit kepada orangtuanya untuk menginap di rumah temannya, di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, sekaligus les bahasa Jerman di Jakarta Pusat.

Selasa 4 Maret 2014
Pukul 21.00 WIB

Sara bertemu dengan Sifa di dekat Stasiun Kereta Api Gondangdia, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Hal ini terungkap dari keterangan salah satu temannya, yang menyatakan bahwa Sara sempat mengirim pesan kepada temannya untuk menemui Sifa di lokasi tersebut.

Di lokasi, Sifa sempat berbincang dengan korban. Inti pembicaraan, mengajak korban untuk menemui tersangka Hafitd yang ternyata sudah menunggunya di dalam mobil Kia Visto, di Gondangdia. Sifa saat itu mengajak korban untuk baikan dengan Hafitd dengan alasan mereka masih teman satu SMA.

Setelah dibujuk Sifa, korban akhirnya mau menemui Hafitd di dalam mobil Kia Visto. Sifa dan korban kemudian duduk di jok belakang, sementara Hafitd di jok kemudi.

Hafitd sempat menanyakan alasan mengapa korban tidak mau lagi berkomunikasi dengannya. Saat itu kemudian terjadi percekcokan, hingga akhirnya Hafitd memukul korban dan Sifa memegangi korban.

Korban kemudian menggigit tangan Hafitd hingga terluka dan berusaha keluar dari dalam mobil. Namun Sifa kembali menarik korban dan memeganginya dengan erat.

Sambil mengemudikan mobil, Hafitd lalu menyetrum korban beberapa kali dan memukuli korban hingga pingsan. Dalam keadaan pingsan, Sifa menyumpal mulut korban dengan potongan koran. Potongan koran inilah yang membuat korban tewas.

Setelah mengetahui korban tidak bergerak, Hafitd dan Sifa kemudian berputar-putar menggunakan mobil tersebut. Diduga saat dalam perjalanan ini, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Mobil yang dikemudikan Hafitd lalu bergerak ke Rawamangun, lalu ke Jakarta Selatan untuk mencari lokasi pembuangan mayat.

Rabu 5 Maret 2014

Pukul 00.00 WIB
Kedua tersangka masih berputar-putar, hingga akhirnya tiba di Tol Bintara Km 49, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Dalam perjalanan di tol, Sifa dan Hafitd membuang tas korban. Setelah itu, kedua tersangka membuang mayat korban di pinggir Tol Bintara Km 49 Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Pukul 06.30 WIB

Petugas derek Jasamarga menemukan korban di tepi jalan tol. Polisi yang mendapatkan laporan penemuan korban, melakukan identifikasi dan olah TKP. Korban kemudian dibawa ke kamar jenazah RSCM Jakarta Pusat.



(mei/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads