Seperti dilansir ABC, Minggu (2/3/2014), semenanjung Crimea merupakan kota yang saat ini dijadikan basis oleh pemerintah Rusia untuk melakukan penyerangan militer kepada Ukraina. Kawasan ini memang dikenal sebagai wilayah yang pro Rusia walaupun berada di wilayah Ukraina baik secara geografis, sejarah dan politiknya.
Semenanjung Crimea menjorok ke Laut Hitam, namun satu jalur di bagian utara terhubung ke daratan. Sementara di wilayah pantai timur, wilayahnya hampir berdekatan dengan negara Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama 14 tahun sejak tahun 1921, Crimea berada di bawah kekuasaan Uni Soviet dengan status otonomi. Namun pada 1945 atas campur tangan Nikita Khrushchev, Crimea akhirnya menjadi bagian dari negara Ukraina.
Pada saat Uni Soviet pecah pada 1991, Crimea akhirnya berada di negara Ukraina yang baru merdeka. Walaupun begitu, 60 persen dari 2 juta populasinya merupakan etnis Rusia, sehingga sering terjadi pertikaian antara entis Rusia dan Ukraina asli.
Sehingga pada bulan Mei 1992 majelis konstitusi Simferopol menyepakati Republik Krimea sebagai republik otonom dalam negara Ukraina hingga saat ini.
(rni/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini