"Gusti Allah tidak sare (Tuhan tidak tidur). Saya dan beberapa menteri, sekaligus Ketua DPR, Wali Kota, Gubernur, dan sebagainya, hanya melakukan apa yang terbaik yang seharusnya dilakukan demi kebaikan semuanya dan biar masyarakat yang menilai," ujar Roy Suryo dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Kamis (27/2/2014).
Pernyataan Roy tersebut menanggapi pernyataan GKR Wandansari atau akrab disapa Gusti Kus Murtiyah bahwa dirinya telah melakukan kebohongan.
"Bahkan kalau sudah sampai ke Presiden saja masih mbalela (menentang), ya biarkan masyarakat yang menilainya," tambah Roy.
Sebelumnya Kus Murtiyah mengaku telah bertemu Presiden Yudhoyono Rabu kemarin di Istana Negara. Menurut Murtiyah, dia dan tujuh putra-putri mendiang Susuhunan Paku Buwono (PB) XII serta dua kerabat yang tergabung dalam Ketua Lembaga Dewan Adat, diundang Presiden untuk didengar pendapatnya terkait konflik di Keraton Surakarta.
Dari pertemuan itu, Murtiyah mengaku mengetahui bahwa kapasitas Roy Suryo yang selama ini mengaku mendapat mandat dari Presiden agar menjadi mediator konflik Keraton Surakarta, perlu dipertanyakan lagi. Karena dari pembicaraan dengan Presiden diketahuinya bahwa sejauh ini tidak ada satupun orang yang telah diberi mandat khusus menjadi mediator tersebut.
Seperti diketahui, Roy Suryo mengaku sebagai mediator yang ditunjuk Presiden telah melakukan berbagai langkah terkait konflik Keraton Surakarta. Dia mengaku telah melakukan pertemuan dengan kedua kubu dengan kualitas yang sama. Bahkan hari Minggu (23/2) lalu Roy telah membawa Susuhunan PB XIII menghadap Presiden SBY di Gedung Agung Yogyakarta.
Roy memastikan bahwa dirinya tidak berbohong dan benar-benar telah mendapat mandat dari Presiden untuk menyelesaikan konflik tersebut. Namun ketika dimintai keterangan lebih lanjut, Roy mengatakan bahwa saat ini dirinya sedang mengikuti sidang kabinet. Dia berjanji, pada waktu yang tepat semua tudingan miring itu akan dijawabnya dengan gamblang.
(mbr/rmd)