Jokowi berkunjung ke Sekolah Pendidikan Pluit milik Yayasan Al Mukhlisin di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara. Jokowi langsung masuk ke salah satu ruang kelas. Di ruang itu sudah berkumpul sekitar 30 siswa.
"Di sini siapa yang sudah dapat KJP? Digunakan untuk apa? Jangan buat beli pulsa ya," ujar Jokowi, Rabu (26/2/2014).
Kemudian salah seorang siswa SMP dipanggil ke depan dan menjelaskan pengeluaran KJP yang didapatnya.
"Kemarin buat beli seragam, buku, tas, sepatu," kata siswa tersebut.
"Bagus," sambut Jokowi.
Jokowi kemudian memberi semangat kepada para siswa untuk lebih giat belajar demi meraih sukses. Dia pun bercerita semasa dia menjadi siswa SD, SMP hingga SMA, dia selalu berusaha menambah jam belajarnya.
"Kalau mau pintar, belajar dari jam 7 sampai jam 11 malam. Saya cerita ya, waktu saya SD, SMP, SMA, karena saya tahu orang tua saya tidak punya, rumah saya juga di bantaran sungai, teman-teman saya orang berada, kaya, bisa les, bisa les bahasa Inggris. Lalu kelebihan saya apa? Saya tanya ke temen saya, kamu belajar berapa jam? Nah dari situ, saya lebihkan jam belajar saya. Saya belajar dari jam 7 sampai jam 11 malam, kadang sampai jam 12 malam," cerita Jokowi.
Para siswa pun tampak serius mendengarkan cerita Jokowi. "Jadi, anak-anak harus melebihkan jam belajarnya. Seperti itu kalau pingin meraih cita-cita dengan sukses dan pingin lebih dari yang lain. Itu saja titipan saya," lanjut Jokowi.
"Semoga semua pintar-pintar, lulus semua. Jangan lupa beribadah, patuh pada guru dan orang tua, belajar terus," pesan Jokowi.
(jor/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini