Saat ditemui di kediamannya di Jl Cililitan Kecil 1, Gg Rawa Sepat, Cawang, Jakarta Timur, Heriya tampak sibuk meladeni pertanyaan dari ratusan warga sekitar yang penasaran dengan kondisi rumahnya. Dia mengaku sempat mengecat bagian dalam dengan cat minyak putih dan pagar dengan cat warna hitam.
"Lah kan ini rumah langganan banjir, kalau misalnya lumpur nempel di tembok susah kalau pakai cat biasa. Kalau cat minyak disiram bersih," kata Heriya dengan logat Betawi yang kental saat ditanya soal alasan menggunakan cat minyak di rumahnya, Selasa (25/2/2014).
Ini bukan kali pertama rumah tersebut dicat minyak. Sejak tahun 2002, dia sudah berulang kali melakukan hal tersebut, namun tak pernah muncul lukisan atau gambar aneh seperti tahun ini. Lagipula, tinggi air dan tinggi lukisan tak sejajar.
"Airnya kemarin sepinggang, tapi tinggi gambar itu semeter lebih. Jadi nggak mungkin juga gara-gara air. Kalau tetangga katanya dicat jin," ujarnya.
Saat dilihat lebih dekat, warna hitam di 'lukisan' tersebut memang berbau cat minyak. Warnanya tak bisa hilang dengan diusap atau disiram dengan air. Satu-satunya cara untuk menghapusnya adalah dengan mengorek atau mencabut lapisan cat.
(edo/mad)