"Dalam rapat pimpinan MUI Pusat beberapa waktu lalu sudah disepakati MUI akan memanggil para da'i, ustaz, dan juru dakwah yang populer di media massa. Terutama yang agak eksentrik," kata Ketua harian MUI bidang Luar Negeri, KH Muhyidin Djunaidi saat dikonfirmasi detikcom, Senin (24/2/2014).
Muhyidin menjelaskan, soal pemanggilan ini sudah disetujui Ketua Umum MUI Din Syamsuddin. Saat ini sedang dicari mekanismenya agar para ustaz tenar itu bisa hadir, mengingat jadwal manggung mereka yang padat.
"Kita ingin ajak bicara, ada etika dan tata cara berdakwah menyampaikan pesan ke umat," jelas dia.
"Ini untuk menghindari kesalahpahaman di akar rumput tentang soal agama," tambahnya lagi.
MUI ingin agar para ustaz seleb itu tak sembarang memberi fatwa atas suatu permasalahan. Ada mekanisme yang berlaku. "Selama ini umat banyak yang bertanya dan kemudian ustaz yang populer itu memberi jawaban dan seolah sudah final," tuturnya.
Muhyidin menggarisbawahi banyak ustaz seleb ini yang dibentuk secara instan oleh perusahaan atau pengusaha tertentu untuk kepentingan tertentu.
"Ustaz ini go public karena pengusaha atau perusahaan tertentu. Padahal ustaz ini merupakan gelar publik, masyarakat yang memberi," tutupnya.
(ndr/gah)