Oleh sebab itu Ganjar melakukan dialog dengan panitia di ruang rapat Gubernur Jawa Tengah untuk mengetahui duduk perkara terkait diskusi dan bedah buku tersebut.
"Saya terkejut, tidak menyangka seheboh ini, tiba-tiba saya di bombardir. Sebenarnya izin itu dari kepolisian," kata Ganjar, Senin (16/2/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukunya mana, sih? Saya telepon Gramedia belum ada, saya penasaran apa yang mau didiskusikan. Menurut saya diskusi enggak apa-apa," tandas Ganjar.
"Dulu saya diskusi ada masalah lari ke gunung ke tempatnya Mbah Marijan. Diskusi di gunung," imbuhnya.
Ia pun menambahkan jika memang tidak memperoleh lokasi diskusi, ia menawarkan ruang rapat kemudian dikunci rapat sehingga tidak ada gangguan.
"Kalau tidak bisa, di sini, saya kunci pintunya, silahkan diskusi. Saya ingin tahu segawat apa negara ini untuk diskusi buku itu," tegasnya.
Diketahui diskusi yang diadakan Komunitas seni, Hysteria itu rencananya digelar di base camp penyelenggara di Jalan Stonen no.29 pukul 19.30 WIB. Namun banyak pihak yang menentang sehingga acara dipindahkan ke gedung FIB Undip Pleburan. Saat ini acara baru saja dimulai setelah Harry A. Poeze datang sekitar pukul 21.05. Saat ini ratusan penonton sudah memadati lokasi diskusi.
(alg/rvk)