GOR Ganesha, Kota Batu merupakan lokasi terbanyak menampung pengungsi berasal dari Kecamatan Ngantang, Kasembon, dan Pujon Kabupaten Malang.
Gelanggang olahraga yang ada di jantung kota yang dipimpin Eddy Rumpoko ini merupakan lokasi pengungsian yang akan dikunjungi Presiden SBY pada Senin (18/2/2014).
Tercatat sebanyak 11.084 orang mengungsi dan menyebar pada 29 titik di Kota Batu. Makan dan susu bayi, popok, serta selimut menjadi kebutuhan utama.
"Kebutuhan urgent yang harus tersedia saat ini adalah makanan bayi, susu, popok dan selimut," ujar Rokim petugas BPBD Kota Batu, Sabtu (16/2/2014).
Menurut dia, kebutuhan ini sudah dilaporkan kepada pihak berwenang, termasuk berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Malang. "Sudah kami laporkan agar segera terpenuhi. Termasuk membuka kesempatan bagi masyarakat yang akan memberikan bantuan," tuturnya.
Kepala BPBD Kabupaten Malang Hafie Lutfi mengatakan, akan memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi. Baik yang berada di Kasembon Malang maupun Kota Batu.
"Semua kebutuhan akan kami penuhi, termasuk pengungsi yang berada di Kota Batu dan Kasembon. Kita menunggu konfirmasi apa yang dibutuhkan," jelasnya terpisah.
Hafie mengaku, kesulitan mendata pos penampungan, karena jumlahnya terus bertambah. Padahal, sebanyak 40 pos pengungsian sudah disiapkan sejak evakuasi pasca erupsi Kelud.
"Sebenarnya ada 40 titik di wilayah Pujon, Kasembon, dan Kota Batu. Tapi kini jumlah semakin banyak. Jadi kita kesulitan untuk melakukan pendataan logistik," aku dia.
Dia mengungkapkan, telah banyak pengungsi berpindah-pindah tempat. Hal itu disebabkan, karena memilih tempat yang lebih nyaman. "Ketika kami distribusi logistik jumlah tak sesuai dengan data yang tercatat," ungkap dia.
Untuk mengatasi itu, lanjut dia, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dikerahkan dan memikul tanggung jawab di masing-masing pos pengungsian yang dipantau.
"Kami libatkan seluruh SKPD, untuk bertanggung jawab di masing-masing pos pengungsian. Baik itu di Kasembon, Pujon, maupun Kota Batu," katanya.
(ahy/ahy)