"Angin bagian bawah sudah berhembus ke arah timur dan artinya bisa mengarah ke Kota Malang," ujar Kepala BMKG Karangploso, Kabupaten Malang Subekti, Sabtu (16/2/2014).
Menurutnya, angin bagian bawah bergerak dengan kecepatan 10 ribu bit atau rata-rata 25 kilometer per jam dan menuju 3 kilometer ke arah timur. Angin bagian bawah inilah, lanjut dia, yang menyebabkan wilayah terdekat seperti Kota Malang yang selama ini belum terkena dampak bisa terkena hujan abu vulkanik.
"Kalau yang sampai ke Jawa Tengah dan wilayah lain itu adalah angin bagian atas sehingga daerah lain terkena imbasnya," tegasnya.
BMKG mencatat, walaupun angin bagian bawah bergerak ke arah timur. Namun, hujan abu vulkanik ke Kota Malang jangkauannya tidak akan terlalu jauh.
"Itu tergantung kondisi Gunung Kelud, kalau meletus lagi, kondisi di Malang akan sama dengan Batu dan Pujon," paparnya.
BMKG juga menyatakan bahwa potensi curah hujan di Kota Malang saat ini masih rendah. "Kalau memang terjadi ada hujan plus hujan abu vulkanik masyarakat diimbau untuk berhati-hati," tutupnya.
(spt/spt)