Polemik Guru Honorer, Ahok: Dari Dulu Pemerintah Pusat Udah Salah

Polemik Guru Honorer, Ahok: Dari Dulu Pemerintah Pusat Udah Salah

- detikNews
Jumat, 14 Feb 2014 14:13 WIB
Jakarta - Permasalahan nasib guru honorer sepertinya memang tak pernah berkesudahan. Ahok yang menerima keluhan guru honorer pun tak bisa memberi banyak harapan.

Ahok menceritakan kelima orang guru honorer yang ia temui kemarin mengeluhkan tes CPNS yang dinilainya tidak adil. Mereka yang sudah jadi guru honorer selama 10 tahun harus kembali gigit jari karena tak lulus dalam tes penerimaan tenaga pengajar pada bulan September 2013 lalu.

"Jadi dia (guru honorer) nggak mau terima (nggak lulus) terus dia nyalahin pemerintah, pemerintah ngga fair katanya. Saya bilang ini udah mulai stres atau apa gitu. Terus saya jelasin, dia nggak mau terima, dia bilang ada kecurangan, tapi banyak orang di tahun ini juga masuk. Kalian kan lebih mengerti siapa yang curang, lapor saya dong kalau ketahuan ada penyusup dimasukin," kata Wakil Gubernur DKI, Basuki T Purnama di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (14/2/2014).

"Jangan kamu udah tidak lulus lihat sebelah kamu kerja lebih cepat anda ngelapor terus mau dibilangin marah. Terus dia nyalahin pemerintah pusat. Saya bilang kalau pemerintah pusat dari dulu udah salah, udah keki," ungkapnya.

Ahok menuding Taufik Effendi yang dulu menjabat sebagai menteri pendayagunaan aparatur negara tak mampu menyelesaikan persoalan guru honorer berikut persoalan rekrutmen PNS guru. Ketidakbecusan ini terus berlanjut saat Taufik Effendi diganti oleh EE Mangindaan.

"Saya juga udah jelasin coba lihat Taufik Efendi, dulu menPAN nggak bisa bereskan ini. EE Mangindaan ini waktu itu komisi II, dia marah sama Taufik Effendi, eeh pemilu selesai balik arah. Mangindaan jadi menteri PAN, Taufik Effendi jadi pimpinan komisi II. Selesai ga kasusny? Enggak," terang Ahok.

Ia menilai rekrutmen tenaga honorer juga tak sepenuhnya bersih. Terkadang, pengangkatan guru honorer berdasarkan kekerabatan dan mengesampingkan kemampuan.

"Karena anda honorer pun anda masuk jadi pegawai, tes atau tidak? Enggak. Sebagian tuh dicomot, om tante, ipar. Honorer loh. Okelah kita terima anda sudah pernah melakukan kesalahan supaya adil anda yang tercecer terzolimi kita terima. Dia nggak mau terima masih ngotot. Ya udah gua semprot aja udah," pungkasnya.

(bil/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads