"Kalau biasanya kereta melaju dengan kecepatan 90 km per jam saat ini cuma bisa dipacu 50 km per jam," kata Humas Daops VI Bambang SP kepada detikcom, Jumat (14/2/2014).
Bambang mengatakan, pengurangan kecepatan ini membuat adanya keterlambatan kedatangan kereta. Debu terlihat di kawasan Purwokerto dan juga Sragen. "Kalau yang di lintasan utara sepertinya tidak terpengaruh tapi kalau di selatan memang cukup terasa," kata Bambang yang berkantor di Yogyakarta ini.
Bambang meminta warga yang kawasannya diguyur hujan abu berhati-hati saat melewati perlitasan kereta. Hal ini disebabkan jarak pandang yang sangat terbatas.
"Kita minta hati-hati saat melinas di perlintasan kereta," katanya.
Alex salah seorang pembaca sempat mengirimkan foto mengenai kereta yang menembus tebalnya debu Gunung Kelud. Kereta ini terlihat menyalakan lampunya saat menembus ketebalan debu di kawasan itu. Foto tersebut dikirim melalui pasangmata.com.
(nal/try)











































