Surat itu ditulis tangan dengan huruf sambung dan ejaan lama. Tak semua bisa terbaca dengan jelas karena umurnya sudah tua. Kini, surat-surat tersebut berada di Museum Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan.
Berikut empat surat dari tujuh yang ditulisnya:
|
Untuk Ibunda
|
Kehadapan
Jang mulia Ibuhandaku
Dengan segala hormat
Bersama ini anaknda menjusul surat surat anaknda yang bertanggal 24-4-1966 dan 10-81966 dan 5-9-1966 apakah Ibuhanda telah menerima surat surat dari anaknda jang seperti tertanda diatas. Ibuhanda disini anaknda sekali lagi memohon ke pangkuan Ibuhanda sekiranja surat surat anaknda telah selamat sampai ke tangan Ibuhanda, anaknda sangat sangat mengarap djanganlah hendaknja Ibuhanda berhati-hati.
Anggaplah kandungan surat surat anaknda itu mimpi-mimpi sadja dan sekarang anaknda telah mendapat perhatian dari pihak Pemerintah Indonesia. Semoga anaknda dilindungi oleh Gusti Allah serta malaikat malaikat Allah jang maka berkuasalah kepada sekalian jang ada. Anaknda ditahan soal tuduhan pengeboman ke atas kota Singapura sewaktu Pemerintah Indonesia melantjarkan konfrontasi terhadap Malaysia.
Anaknda ditahan bersama kawan anaknda dari KKO. Anaknda sekarang sedang menunggu atas segala usaha-usaha dari pihak Pemerintah Indonesia. Anaknda sangat mengharap kepangkuan Ibu dan kaum keluarga di sana bertenang-tenang sadja. Anaknda memohon ke pangkuan Ibuhanda dari udjung rambut sampai ke udjung kaki wahai Ibuhandaku jang dikasihi. Ampuni segala dosa-dosa anaknda jang sebegitu berat mahap dan ampun wahai Ibuhanda ku waha Ibuhandaku Insha Allah Anaknda tiada berapa lama lagi akan kembali ke Indonesia.
Sekali lagi anaknda menjuru anggaplah berita anaknda ini hanja sebagai mimpi sadja diakhiri dengan salam sudjud anaknda kepangkuan Ibuhanda dan sampaikan salam anaknda kepada kakanda sekeluarga dan adinda sekeluarga dan Samsuri dan Astiah dan Hidajah Osman dan Sanusi dan kakanda Hasmith dan Bibih Siti Salmi dan kakanda Rapim dan kakanda Napis dan adinda Nawawi disini anaknda tiada dapt menjebutkan satu persatu sampaikan sadja salam mesra anaknda jang murni kepada sekalian keluarga. Terima kasih,
Untuk Ibunda
|
Kehadapan
Jang mulia Ibuhandaku
Dengan segala hormat
Bersama ini anaknda menjusul surat surat anaknda yang bertanggal 24-4-1966 dan 10-81966 dan 5-9-1966 apakah Ibuhanda telah menerima surat surat dari anaknda jang seperti tertanda diatas. Ibuhanda disini anaknda sekali lagi memohon ke pangkuan Ibuhanda sekiranja surat surat anaknda telah selamat sampai ke tangan Ibuhanda, anaknda sangat sangat mengarap djanganlah hendaknja Ibuhanda berhati-hati.
Anggaplah kandungan surat surat anaknda itu mimpi-mimpi sadja dan sekarang anaknda telah mendapat perhatian dari pihak Pemerintah Indonesia. Semoga anaknda dilindungi oleh Gusti Allah serta malaikat malaikat Allah jang maka berkuasalah kepada sekalian jang ada. Anaknda ditahan soal tuduhan pengeboman ke atas kota Singapura sewaktu Pemerintah Indonesia melantjarkan konfrontasi terhadap Malaysia.
Anaknda ditahan bersama kawan anaknda dari KKO. Anaknda sekarang sedang menunggu atas segala usaha-usaha dari pihak Pemerintah Indonesia. Anaknda sangat mengharap kepangkuan Ibu dan kaum keluarga di sana bertenang-tenang sadja. Anaknda memohon ke pangkuan Ibuhanda dari udjung rambut sampai ke udjung kaki wahai Ibuhandaku jang dikasihi. Ampuni segala dosa-dosa anaknda jang sebegitu berat mahap dan ampun wahai Ibuhanda ku waha Ibuhandaku Insha Allah Anaknda tiada berapa lama lagi akan kembali ke Indonesia.
Sekali lagi anaknda menjuru anggaplah berita anaknda ini hanja sebagai mimpi sadja diakhiri dengan salam sudjud anaknda kepangkuan Ibuhanda dan sampaikan salam anaknda kepada kakanda sekeluarga dan adinda sekeluarga dan Samsuri dan Astiah dan Hidajah Osman dan Sanusi dan kakanda Hasmith dan Bibih Siti Salmi dan kakanda Rapim dan kakanda Napis dan adinda Nawawi disini anaknda tiada dapt menjebutkan satu persatu sampaikan sadja salam mesra anaknda jang murni kepada sekalian keluarga. Terima kasih,
Untuk Ibunda (2)
|
Kehadapan
Jang Mulia Ibuhanda
Jang diingat siang dan malam
Dengan segala hormat,
Surat ini datangnja dari anaknda Harun Tahir. Anaknda sewaktu menulis surat ini adalah di dalam keadaan sehat walfiat. Semoga sehat Ibunda sekeluarga.
Ibuhanda, anaknda sekarang sedang menunggu usaha-usaha dari pihak pemerintah Indonesia dan semoga segala usaha dari pihak pemerintah RI hendaknya berdjaja disini. Saja sangat menghargai.
Ibuhanda sekeluarga djangan sampai bersusah hati. Insha Allah dengan kehendak Allah, anaknda akan terlepas dari segala bahaja. Kalau ibuhanda ingin membalas surat anaknda, kirimkan sadja kepada ketua perwakilan Indonesia di Singapura dengan Bapak Kolonel Abdul
-satu baris hilang-
Sekian dari anaknda dan sambut salam mesra dari anaknda Tahir dan tolong sampaikan salam anaknda kepada sekalian keluarga tidak tersebut satu satu
Untuk Ibunda (2)
|
Kehadapan
Jang Mulia Ibuhanda
Jang diingat siang dan malam
Dengan segala hormat,
Surat ini datangnja dari anaknda Harun Tahir. Anaknda sewaktu menulis surat ini adalah di dalam keadaan sehat walfiat. Semoga sehat Ibunda sekeluarga.
Ibuhanda, anaknda sekarang sedang menunggu usaha-usaha dari pihak pemerintah Indonesia dan semoga segala usaha dari pihak pemerintah RI hendaknya berdjaja disini. Saja sangat menghargai.
Ibuhanda sekeluarga djangan sampai bersusah hati. Insha Allah dengan kehendak Allah, anaknda akan terlepas dari segala bahaja. Kalau ibuhanda ingin membalas surat anaknda, kirimkan sadja kepada ketua perwakilan Indonesia di Singapura dengan Bapak Kolonel Abdul
-satu baris hilang-
Sekian dari anaknda dan sambut salam mesra dari anaknda Tahir dan tolong sampaikan salam anaknda kepada sekalian keluarga tidak tersebut satu satu
Untuk Kakanda Samsuri Tahir
|
Kehadapan
Kakanda Samsuri Tahir
Yang diingat siang dan malam
Di Tandjung Priok Djakarta
Dengan segala hormat,
Bersama ini adinda mengutjapkan terima kasih atas kemurahan hati kakanda jang telah sudi membalas surat surat adinda jang lampau. Surat kakanda jang bertanggal 28 Ogos 1968 telah adinda terima dengan senang hati.
Dewasa ini adinda senantiasa berada di dalam keadaan sehat waalfiat dan semoga di pihak kakanda serta para kaum keluarga di sana tiada kekurangan apa apa. Tolong kasih tahu kepada adinda Subaidah Nawawi bahwa suratnya jang bertanggal 22 Ogos 1968 telah selamat sampai ke tangan adinda.
Berita selandjutnya, perkara adinda masih tetap di dalam pertimbangan pihak Presiden Rep Singapura. Sekarang adinda hanja tinggal menunggu hasil keputusan dari surat rajuan jang dibuat oleh para panglima serta pemerintah dan kepada negara Rep Indonesia jang telah disampaikan pada kepala negara Rep Singapura.
Di sini adinda harap kepada kakanda serta para kaum keluarga agar mendapat tahu tentang keadaan jang sebenarnja. Sekali lagi adinda harap kepada kakanda serta kaum keluarga djanganlah hendaknja bersusah hati karena setiap hal jang ada di muka bumi ini baik di mana sadja ia berada taiada akan terlepas daripada perdjuangan. Kita dilahirkan di bumi ini ada mempunjai tudjuan jang pasti kita tunaikan.
Tuhan Allah ada berfirman kepada Rasullulah SAW di dalam Al Quran. Al Karim ajat 16 muka 115 ada menjatakan seperti berikut, βsesungguhnja sembahjangku ibadahku hidup dan matiku adalah karena Alah Tuhan alam Semestaβ setiap hambanja dihidupkan di dunia ini hanja sekedar waktu jang ditentukan oleh jang Maha Esa. Bagi kita hambanja harus mengerti bahwasanja kitadihidupkan di dunia ini adalah hidup untuk berdjuang. Istilah berdjuang itu sagat luas artinja. Djadi ada perdjuangan itu berhasil atau tidak itu terpulang kepada kejakinan hambanja namun Tuhan Allah Senantiasa berada di sisi kita, maka soal untung nasib kita semua ada tertjatat di dalam (Loh Almahfudz). Djadi perkara hidup dan mati tiada siapapun jang boleh menentukan melainkan Tuhan Allah.
Di bawah ini adinda memohon kepada kakanda serta adinda, semoga atas doa restu dari kakanda serta para kaum keluarga disana, Tuhan Allah akan makfulkan. Amin. Tolong kasih tahu kepada Astiah serta Hasmith, apakah surat surat adinda jang dikirim kepadanja tiada jang sampai? Atau masih belum ada waktu untuk membalasnja kepada adinda? Dan kalau Astiah dan Hasmith ada kelapangan supaja sudilah kiranja mengirim sepatah kata kabar kepada adinda jang sedang merindu berita daripadanja. Dan tolong sampaikan kabar adinda ini ke pangkuan ibuhanda serta sampaikan salam sembah sudjud adinda kepangkuan Ibuhanda di Bawean. Dan tolong sampaikan salam mesra adinda kepada adinda subaidah nawarin, untuk astiah sekeluarga, Hasmith sekeluarga, kakanda sanumusi sekeluarga, untuk Hidayah sekeluarga, paman Nawi sekeluarga, Paman Ismail sekeluarga, Paman Hadar sekeluarga dan para kaum keluarga di gang 61 gang 60 gang 100 semua keluarga Bawean, di Tanjung Priok.
Di bawah ini adinda dan Osman menjampaikan salam mesra kepada kakaknda Amin. Sekian dahulu kabar dari adinda, nanti kalau ada kabar penting adinda akan segerea kabarkan kepada kakaknda. Harap dipermudahkan.
Terima kasih
Kalau Kakanda membalas surat surat adinda, tjukup dengan perangko Rp 25
Untuk Kakanda Samsuri Tahir
|
Kehadapan
Kakanda Samsuri Tahir
Yang diingat siang dan malam
Di Tandjung Priok Djakarta
Dengan segala hormat,
Bersama ini adinda mengutjapkan terima kasih atas kemurahan hati kakanda jang telah sudi membalas surat surat adinda jang lampau. Surat kakanda jang bertanggal 28 Ogos 1968 telah adinda terima dengan senang hati.
Dewasa ini adinda senantiasa berada di dalam keadaan sehat waalfiat dan semoga di pihak kakanda serta para kaum keluarga di sana tiada kekurangan apa apa. Tolong kasih tahu kepada adinda Subaidah Nawawi bahwa suratnya jang bertanggal 22 Ogos 1968 telah selamat sampai ke tangan adinda.
Berita selandjutnya, perkara adinda masih tetap di dalam pertimbangan pihak Presiden Rep Singapura. Sekarang adinda hanja tinggal menunggu hasil keputusan dari surat rajuan jang dibuat oleh para panglima serta pemerintah dan kepada negara Rep Indonesia jang telah disampaikan pada kepala negara Rep Singapura.
Di sini adinda harap kepada kakanda serta para kaum keluarga agar mendapat tahu tentang keadaan jang sebenarnja. Sekali lagi adinda harap kepada kakanda serta kaum keluarga djanganlah hendaknja bersusah hati karena setiap hal jang ada di muka bumi ini baik di mana sadja ia berada taiada akan terlepas daripada perdjuangan. Kita dilahirkan di bumi ini ada mempunjai tudjuan jang pasti kita tunaikan.
Tuhan Allah ada berfirman kepada Rasullulah SAW di dalam Al Quran. Al Karim ajat 16 muka 115 ada menjatakan seperti berikut, βsesungguhnja sembahjangku ibadahku hidup dan matiku adalah karena Alah Tuhan alam Semestaβ setiap hambanja dihidupkan di dunia ini hanja sekedar waktu jang ditentukan oleh jang Maha Esa. Bagi kita hambanja harus mengerti bahwasanja kitadihidupkan di dunia ini adalah hidup untuk berdjuang. Istilah berdjuang itu sagat luas artinja. Djadi ada perdjuangan itu berhasil atau tidak itu terpulang kepada kejakinan hambanja namun Tuhan Allah Senantiasa berada di sisi kita, maka soal untung nasib kita semua ada tertjatat di dalam (Loh Almahfudz). Djadi perkara hidup dan mati tiada siapapun jang boleh menentukan melainkan Tuhan Allah.
Di bawah ini adinda memohon kepada kakanda serta adinda, semoga atas doa restu dari kakanda serta para kaum keluarga disana, Tuhan Allah akan makfulkan. Amin. Tolong kasih tahu kepada Astiah serta Hasmith, apakah surat surat adinda jang dikirim kepadanja tiada jang sampai? Atau masih belum ada waktu untuk membalasnja kepada adinda? Dan kalau Astiah dan Hasmith ada kelapangan supaja sudilah kiranja mengirim sepatah kata kabar kepada adinda jang sedang merindu berita daripadanja. Dan tolong sampaikan kabar adinda ini ke pangkuan ibuhanda serta sampaikan salam sembah sudjud adinda kepangkuan Ibuhanda di Bawean. Dan tolong sampaikan salam mesra adinda kepada adinda subaidah nawarin, untuk astiah sekeluarga, Hasmith sekeluarga, kakanda sanumusi sekeluarga, untuk Hidayah sekeluarga, paman Nawi sekeluarga, Paman Ismail sekeluarga, Paman Hadar sekeluarga dan para kaum keluarga di gang 61 gang 60 gang 100 semua keluarga Bawean, di Tanjung Priok.
Di bawah ini adinda dan Osman menjampaikan salam mesra kepada kakaknda Amin. Sekian dahulu kabar dari adinda, nanti kalau ada kabar penting adinda akan segerea kabarkan kepada kakaknda. Harap dipermudahkan.
Terima kasih
Kalau Kakanda membalas surat surat adinda, tjukup dengan perangko Rp 25
Surat Terakhir
|
Dihaturkan
Yang Mulia Ibundaku
Awiani Binti Bang
yang diingati siang dan malam
Dengan segala hormat,
Ibundaku yang dikasihani surat ini berupa surat terakhir dari ananda Tohir. Ibunda sewaktu ananda menulis surat ini hanya tinggal beberapa waktu saja ananda dapat melihat dunia yang fana ini. Pada tanggal 14 Okotober 1968 rayuan ampun perkara ananda kepada Presiden Singapura telah ditolak jadi mulai dari hari ini Ananda hanya tinggal menunggu hukuman yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 1968.
Hukuman yang akan diterima oleh ananda adalah hukuman digantung sampai mati. Di sini ananda harap kepada Ibunda supaya bersabar karena setiap kematian manusia adalah tidak siapa yang boleh menentukan satu-satunya yang menentukan ialah Tuhan Yang Maha Kuasa dan setiap manusia yang ada di dalam dunia ini tetap akan kembali kepada Illahi.
Mohon ibunda ampunilah segala dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan ananda selama ini sudilah Ibundaku menerika ampun dan salam sembah sujud dari ananda yang terakhir ini. Tolong sampaikan salam kasih mesra ananda kepada seisi kaum keluarga ananda tutup surat ini dengan ucapan terima kasih dan Selamat Tinggal untuk selama-lamanya. Amin
Surat Terakhir
|
Dihaturkan
Yang Mulia Ibundaku
Awiani Binti Bang
yang diingati siang dan malam
Dengan segala hormat,
Ibundaku yang dikasihani surat ini berupa surat terakhir dari ananda Tohir. Ibunda sewaktu ananda menulis surat ini hanya tinggal beberapa waktu saja ananda dapat melihat dunia yang fana ini. Pada tanggal 14 Okotober 1968 rayuan ampun perkara ananda kepada Presiden Singapura telah ditolak jadi mulai dari hari ini Ananda hanya tinggal menunggu hukuman yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 1968.
Hukuman yang akan diterima oleh ananda adalah hukuman digantung sampai mati. Di sini ananda harap kepada Ibunda supaya bersabar karena setiap kematian manusia adalah tidak siapa yang boleh menentukan satu-satunya yang menentukan ialah Tuhan Yang Maha Kuasa dan setiap manusia yang ada di dalam dunia ini tetap akan kembali kepada Illahi.
Mohon ibunda ampunilah segala dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan ananda selama ini sudilah Ibundaku menerika ampun dan salam sembah sujud dari ananda yang terakhir ini. Tolong sampaikan salam kasih mesra ananda kepada seisi kaum keluarga ananda tutup surat ini dengan ucapan terima kasih dan Selamat Tinggal untuk selama-lamanya. Amin
Halaman 2 dari 10
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini