Presiden meninjau kondisi pesawat dengan didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhan Purnomo Yusgiantoro serta jajaran kabinet dan TNI, Kamis (13/2/2014). Sekitar 15 menit, SBY yang memakai kaca hitam sempat naik ke salah satu pesawat T-50i.
Setelah puas mengecek beberapa pesawat, SBY beranjak menuju lokasi ramah tamah dengan menggunakan mobil golf. SBY memegang kemudi sementara KASAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Menhan Purnomo Yusgiantoro duduk di bangku penumpang.
Saat lewat di depan barisan awak media, SBY melambaikan tangan sambil memberikan pesan.
"Tambah kuat TNI kita," kata SBY.
Kadispen AU Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pesawat ini akan digunakan sebagai pesawat Fighter Lead in Trainer atau untuk melatih calon penerbang tempur. Pesawat T-50i memiliki panjang 43 kaki, lebar sayap 31 kaki dan tinggi 16 kaki.
Dengan total kapasitas angkut persenjataan 5 ton, pesawat ini dilengkapi dengan kanon gatling internal 3 laras General Dynamics 20mm. Dengan spesifikasi ini, pesawat tempur T-50i mampu menyemburkan 2.000 peluru per menit.
"Sebagai pesawat tempur, T-50i memiliki kelincahan, kepraktisan, dan kemampuan persenjataan untuk digunakan dalam misi multirole. Sanggup bertempur di udara dan cukup mematikan terhadap sasaran bawah," kata Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto.
Pesawat ini mampu membawa semua jenis bom, rudal, maupun roket. Rencananya T-50i akan dilengkapi dengan radar udara sehingga mampu mengubah misi dari latih jet menjadi semua misi operasi
Dengan mesin General Electric F404-GE-102, pesawat T-50i mampu menghasilkan daya dorong 17.700 pounds dengan after burner dan 11.000 pounds dengan tenaga mil power. Pesawat ini bisa mencapai kecepatan maksimal 1,5 kali kecepatan suara atau 1.600 km/jam. Ia bisa terbang hingga ketinggian maksimal 55.000 kaki.
(mpr/mpr)