"Ada 1.710 yang tanggal lahirnya masih nihil, ditambah 8.850 yang alamat nihil. Ini komponen NIK yang belum tervalidasi. Jadi sekitar 10 ribu (pemilih)," kata komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah di kantornya, Jalan Imam Bonjol, Jakpus, Kamis (13/2/2014).
Menurutnya, 10 ribu pemilih itu sudah masuk DPT dan dihitung untuk dicetak surat suaranya. Tapi karena identitasnya belum lengkap maka KPU masih perlu memvalidasi sehingga pemilih benar-benar punya identitas lengkap.
Untuk diketahui, identitas seperti NIK, tanggal lahir dan tempat tinggal adalah syarat wajib setiap warga untuk menjadi pemilih alias masuk DPT. Tak memiliki identitas itu tak boleh memilih.
"Ini tinggal sedikit lagi dari sebelumnya 54 ribu," ujarnya.
Ferry mengatakan data pemilih yang tak memiliki tanggal lahir dan tempat tinggal itu ada orangnya ada dan datanya diketahui. Ia kemudian membuka data itu dan menunjukkan bahwa pemilih bermasalah itu diketahui lokasi TPSnya.
"Misal di Jawa Tengah 44 yang tanggal lahirnya nihil. Ternyata di Cilacap ada 42. Dari Cilacap itu ada di Karang Pucung. Lalu ditelusuri lagi ada di Ciruyung dan dan Tayem timur. Ternyata di TPS 2 ada 8," paparnya.
"Data ini masih terus diperbaiki oleh KPU Kabupaten Kota, dan dukcapil setempat untuk dapat (data lengkapnya," imbuh mantan ketua KPU Jabar itu.
(bal/van)