Kelima tokoh tersebut adalah Salahuddin Wahid, Komaruddin Hidayat, Ikrar Nusa Bhakti, Jusuf Wanandi, dan Hamdi Muluk.
"Kami awalnya berlima berkumpul. Melihat stok pemimpin, lalu kita pilih dengan sejumlah kriteria," ujar Hamdi Muluk di d'Consulate, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2014).
Sejumlah kriteria yang dipakai untuk merumuskan nama-nama ini adalah integritas yang baik, tak pernah melakukan perbuatan tercela, mampu menginsipirasi orang banyak, dan mempunyai prestasi atau rekam jejak yang mengesankan.
Lalu, siapa saja 19 nama yang ditantang?
Birokrat (Kepala Daerah)
1. Tri Rismaharini (Walikota Surabaya)
2. Ridwan Kalim (Wali Kota Bandung)
3. Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng)
4. Suyoto (Bupati Bojonegoro)
5. Rustriningsih (Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah)
Pemimpin Bisnis (CEO)
1. Dr Tahir (Founder Mayapada Group)
2. Agung Prasetyo (CEO Kompas Gramedia Group)
3. Chairul Tanjung (CEO CT Corp)
4. Beti Alisyahbana (ex CEO IBM Asia Pasifik)
5. Emirsyah Satar (CEO Garuda Indonesia)
6. Ignasius Jonan (CEO KAI)
7. Sudhamex (CEO Garuda Food)
8 Sri Mulyani (Direksi World Bank)
Penggiat Sosial
1. Jusuf Kalla (Mantan Wakil Presiden RI/ Ketua PMI)
2. Tri Mumpuni (Wirausaha Sosial)
3. Khofifah Indar Parawansa (Ketua Umum PP Muslimat NU)
Intelektual (Akademisi)
1. Imam Prasodjo
2. Faisal Basri
3. Onno Purbo
Hamdi mengatakan bahwa tidak ada pertimbangan tentang nomor urut atau klasifikasi profesi.
"Kita hanya masing-masing sebutkan nama yang sesuai dengan kriteria itu tadi, kemudian cek track recordnya," kata Hamdi.
Di kesempatan yang sama, Komaruddin Hidayat menyatakan harapannya dengan munculnya nama-nama ini, demokrasi di Indonesia menjadi dinamis.
Tiga dari lima tokoh tersebut yakni Hamdi, Komaruddin, dan Jusuf Wanandi yang hadir di acara ini kemudian menandatangani undangan personal yang akan dikirim kepada 19 nama di atas.
"Kalau mereka mau kita akan kasih panggung. Dipertemuan, debat kalau perlu," kata Komaruddin.
(sip/van)