Kerja Siang dan Malam, Tim Penambal Jalan Kelelahan

Lubang Maut di Jakarta

Kerja Siang dan Malam, Tim Penambal Jalan Kelelahan

- detikNews
Rabu, 12 Feb 2014 15:50 WIB
Jalan berlubang di Jakarta. (Foto-detikcom)
Jakarta - Pelaksana Tugas Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Selatan, Harry Hamdani pagi tadi mengecek anak buahnya. Ternyata yang ditemui masih sedang tidur.

“Tadi aku cek ke gudang masih pada tidur, kecapean kayaknya, jadi nanti kita mulai gerak agak sorean lagi,” kata Harry ketika berbincang lewat telepon dengan Detikcom, Rabu (12/1).

Banyaknya jalan rusak akibat banjir sebulan terakhir ini membuat dinas PU mengebut perbaikan jalan. Tim di bawah koordinasi Harry misalnya, seharian kemarin menambal beberapa titik jalan rusak.

Siang hari mereka menambal sejumlah lubang di terowongan Pasar Minggu. Malamnya mereka bergerak ke kolong flyover Universitas Indonensia, dan di ruas jalan Supomo - Saharjo. Mereka bekerja sampai pukul 04.30 Rabu dini hari.





Perbaikan jalan rusak memang sengaja dikebut siang-malam. Padahal biasanya perbaikan-perbaikan jalan dilakukan pada malam hari saat lalu lintas sudah tidak terlalu padat. “Ada instruksi kita siaga segera, jadi menanggulangi supaya jangan makin parah. Jadi apapun kita sesegera mungkin, hari ini saja yang agak sore karena tim kecapaian,” kata Harry.

Ditambah lagi, kata Harry, pekerjaan mereka banyak dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang masih tidak menentu. Jika cuaca sedang tidak hujan seperti kemarin, mereka harus bekerja cepat.

“Di Selatan ini kan beda, enggak seperti wilayah lain, kadang di sini hujan, di wilayah lain enggak. Jadi kalau lagi bagus kita buru-buru pasang hot mix dan buru-buru kita tutup, kalau cuaca jelek enggak bisa kerja, jadi percuma,” papar Harry.

Sore ini rencananya tim kembali bekerja menambal jalan di beberapa lokasi, seperti di jalan Supomo, Karet Sawah, Setiabudi, Menteng, dan Cikoko Timur-Pancoran.

Material penambalan yang digunakan berupa aspal. “Kalau yang masih posisi jalan tidak cekungan kita pakai aspal,” ujar dia. sejauh ini hot mix beton baru digunakan di jalan akses UI–Lenteng Agung (kolong fly over) dan di Abdullah Syafei, dan Kampung Melayu.

Adapun proyek pengerjaan oleh Sudin masih menggunakan material aspal. “Kita masih yang kerjaan tanggap darurat, lubang yang parah-parah. Tapi kita sudah mendata jalan yang harus kita beton, jadi nanti kalau memang keadaan sudah agak lebih kondusif, kita ada perencanaan ke sana (menggunakan material beton),” kata Harry.

(ros/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads