Hal itu terjadi saat keduanya menjadi pembicara dalam acara talk show bertajuk 'Pemimpin Muda: Dari Daerah Membangun Indonesia' yang diadakan oleh Bandung Strategic Leadership Forum (BLSF) di Aula Bumi Madani ICMI Jabar, Jalan Cikutra, Sabtu (8/2/2014).
"Selokan-selokan di Sukabumi saya tanami bibit ikan supaya warga bisa mancing. Kalau sudah besar ikannya, mau dipancoing atau dijual itu terserah warga. Tapi warganya saya minta untuk ikut bersihkan selokannya," tutur Fahmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, warga Bandung begitu terkoneksi dengan gadget mereka. Emil bahkan menyebut, dari sekitar 2,6 juta warga Bandung ada 2,3 juta akun facebook milik warga Bandung berdasarkan data yang ia peroleh.
"Pembantu saya aja facebooknya 2," kata Emil yang lagi-lagi mengundang tawa.
Selain facebook, warga Bandung juga dikenal rajin berkicau di situs mikroblogging twitter. Melalui twitter jugalah Emil kerap mendapatkan komplain dari warganya. Namun ia mengatakan, komentar, kritik atau masukan yang masuk ke akunnya kerap disampaikan dengan cara yang kurang santun.
"Kritik itu menyempurnakan. Tapi seharusnya menyampaikannya dengan santun. Menurut saya ini karena budaya Indonesia itu adaah budaya verbal. Makanya Indonesia kurang produktif dalam membuat buku. Bandingkan dengan Jepang yang penduduknya 1/5 dari Indonesia tapi penerbitan bukunya bisa 10 kali lipat dari kita," terangnya.
(tya/tya)