Tim Mataram Proto adalah tim dari Institut Sains dan Teknologi Akprind di Yogyakarta. Manajer Tim Mataram Proto, Ali Fikri mengatakan, ini pertama kalinya mereka mengikuti lomba di tingkat internasional. Kelas yang mereka ikuti adalah mobil jenis prototype dengan bahan bakar bensin.
"Ini pertama kali kami mengikuti ajang di internasional, pertama kali ikut tanding di luar negeri. Kami optimis juara, karena itu target kami," ujar Ali Fikri saat ditemui detikcom, di arena balap buatan di Luneta Park, Manila, Filipina, Sabtu (8/2/2014).
Uniknya, desain mobil prototype mereka berwarna kuning, lengkap dengan dengan motif batik dan gambar ikon kota Yogyakarta seperti gambar Tugu Yogyakarta dan Bergodo (prajurit keraton). Tak hanya itu, para kru mereka juga senantiasa memakai blankon.
"Ya kami balapan sekalian promosi Yogyakarta, mulai dari wisatanya, pendidikan dan kebudayaan. Kami senang sekali bisa melakukan ini, apalagi di negeri orang," kata Ali.
Tim Mataram Proto yang berangkat ke Manila berjumlah 8 orang. Selain mengurus otomotif, beberapa kru, bertugas untuk membagikan buku dan selebaran pariwisata ke para panitia SEM 2014, turis dan peserta dari negara lain.
"Kami jelaskan ke pantitia, juri dan turis. Ada tim yang bagi-bagi leaflet. Respon mereka sangat antusias dan ada yang janji mau mengunjungi Yogyakarta. Mereka sudah bertanya-tanya soal makanan, candi, batik dan lain-lain," jelasnya.
Untuk berangkat ke Manila, tim ini merogoh kantong sebesar Rp 60 juta. Beruntung sebagiannya didapat dari donatur. Sayangnya, lanjut Ali, mereka terbatas dengan bahasa dan belum mengenal medan.
"Kita terkendal di masalah bahasa, jadi takutnya ada salah pengertian. Kemudian waktu barang kita sampai di bandara Manila, sempat ditahan. Dan juga untuk transportasi kami kerepotan. Beruntung dosen kami punya saudara di sini," jelas Ali.
"Semoga kami bisa menang baik on track award maupun off track award. Ini sekaligus kami untuk perkenalkan Yogyakarta dan Indonesia di mata asing," jelasnya.
SEM memperlombakan dua kategori, yaitu Prototype dan Urban Concept, dengan menggunakan satu liter BBM atau sumber tenaga dengan jarak tempuh paling jauh. Setiap tim boleh mengajukan kendaraan yang menggunakan salah satu jenis energi seperti, bensin, solar, bensin alternatif (etanol 100), diesel alternatif (Shell Gas-to-Liquid atau fatty acid methyl ester), baterai elektrik dan hydrogen fuel cell.
SEM Asia 2014 akan memberikan 24 penghargaan On-Track dengan hadiah uang sebesar $ 2.000 dan $ 1.000 untuk pemenang dan runner up di kategori Prototype dan Urban Concept. Selain itu, tim juga akan berlomba untuk enam penghargaan Off-Track yakni Komunikasi, Desain Kendaraan, Inovasi Teknik, Keselamatan, Ketekunan dan Semangat Berkompetisi, dan penghargaan Shell Helix Tribology.
(jor/mpr)