Banyak Korban Bencana Belum Dapat Bantuan, Ganjar Sebar Nomor Telepon

Banyak Korban Bencana Belum Dapat Bantuan, Ganjar Sebar Nomor Telepon

- detikNews
Kamis, 06 Feb 2014 21:49 WIB
Semarang - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menilai manajemen bencana di beberapa wilayah masih belum berjalan mulus sehingga membuat masyarakat kebingungan jika ingin meminta bantuan.

Hal itu diungkapkan usai rapat koordinasi tanggap bencana dengan SKPD di ruang rapat kantor Gubernur Jawa Tengah. Menurut Ganjar, korban bencana yang tidak tahu harus ke mana jika memerlukan bantuan ada yang langsung melaporkan lewat akun twitter dan akun facebook-nya.

"Saya gemes saja karena di beberapa managemen bencananya, rakyat jadi tidak tahu melapor ke mana. Ada yang langsung SMS saya, 'pak saya belum dapat bantuan'," kata Ganjar di kantor Gubernur, Jalan Pahlawan, Semarang, Kamis (6/2/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal menurut Ganjar pemerintahan di masing-masing daerah bisa dijadikan tempat melapor bagi para korban yang membutuhkan bantuan. Namun ternyata masih banyak laporan langsung yang diterimanya dari masyarakat yang membutuhkan.

"Sebenarnya bisa lapor BPBD terdekat, ke Pak Lurah, Pak Camat, Bupati. Tapi mereka (masyarakat) tidak tahu nomornya," tandas politisi dari PDIP itu.

Oleh sebab itu pihaknya akan segera melakukan solisasi nomor telepon penting yang bisa dihubungi warga jika membutuhkan pertolongan evakuasi ataupun bantuan logistik ketika dilanda bencana.

Sementara itu Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Pramana mengatakan memang ada beberapa daerah yang belum melaporkan permintaan bantuan. Meski demikian Sarwa memaklumi karena mungkin masih fokus menyelamatkan warga.

"Kalau tidak melapor kan dianggap mampu. Mungkin mereka mendahulukan keselamatan nyawa. Tapi saya (BPBD Jateng) tetap membabi buta menyalurkan bantuan logistik, kapal, dan sebagainya namun tetap melihat tingkat bencananya," tandas Sarwa.

Dari 35 Kabupaten/Kota di Jateng, setidaknya ada tujuh yang belum memiliki BPBD yaitu Sragen, Wonosbo, Kota Magelang, Kota Pekalongan, Salatiga, Kabupaten Blora, Kota Tegal. "Perkembangan terakhir Wonosobo dan Kota Magelang sudah," tegasnya.

Diketahui kerugian akibat bencana di Jawa Tengah sudah mencapai Rp 1 triliun. Hal itu dilihat dari kerugian di beberapa bidang misal di pertanian, kerugian mencapai Rp 516 miliar yang mencakup padi gagal panen senilai Rp 495 miliar.

Untuk sektor perikanan, kerugian mencapai Rp 113,9 miliar akibat rusaknya 14.783 hekater tambak. Belum lagi ditambah dengan kerusakan infrastuktur salah satunya di jalan nasional di Pantura yang mencapai Rp 300-an juta.

"Untuk pertanian, yang baru mengusulkan secra resmi (kerugian) baru Kudus. Yang lain sudah saya minta, itu saja tidak datang-datang. Kita ini mau bantu, makanya ndang cepet ben ndang bisa diusulkan (makanya segera agar segera bisa diusulkan)," tegas Ganjar.

(alg/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads