Tapi berbeda dengan Budi Mulyana (50), Warga Kelurahan Kebon Gedang, Kecamatan Batununggal RT 02 RW 04 Kota Bandung ini tak hanya duduk terpaku menunggu pemerintah membereskan masalah sampah. Ia membuat alat sederhana yang fungsinya bisa mengeruk sampah dari sungai.
Budi bukan lulusan kampus teknik bergengsi, latar belakang pendidikannya hanya lulusan SMUN 10 Bandung. Namun karena keinginannya untuk menjaga lingkungan sekitar, bersama keponakannya Rafli Restiono (19), ia membuat perangkat sederhana untuk mengeruk sampah dan sedimentasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Percuma pembangunan fisik, tapi mental belum disentuh. Orang membuang sampah seenaknya, sehingga sampah-sampah terlalu banyak menumpuk," kata Budi di Balai Kota Bandung, Selasa (4/2/2013). Kedatangannya ke Balai Kota untuk memperlihatkan karyanya kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Budi merasa tak bisa tinggal diam melihat kondisi seperti itu. Muncul ide di benaknya untuk menciptakan alat bantu pengerukan sampah dan sedimentasi. Disokong dana dari anggaran P2KB tahun 2012, ia lalu membuat paket perkakas untuk membantu pemerintah mengeruk sampah.
Perangkat untuk mengeruk sampah tersebut terdiri dari mesin chois, genset, tali dan alat keruknya. Alat tersebut bisa menjangkau sungai-sungai yang sempit, hingga terowongan.
"Tapi percuma kalau hanya dikeruk di wilayah kami saja. Harus ada kerjasama dengan wilayah lainnya," terangnya.
Budi menuturkan, biaya untuk membuat alat sederhana tersebut terbilang murah yakni Rp 17,5 juta per paketnya. "Tidak banyak, belasan juta saja. Tapi kalau buatnya banyak, semakin murah," kata Budi.
Sehari-hari budi bekerja sebagai tukang las. Rasa cinta kepada lingkuangan lah yang bisa memacu ia untuk membuat alat tersebut.
"Saya otodidak. Belajar sendiri. Buku banyak, informasi bisa dari mana saja. Saya lebih senang melihat, bertanya, dan mencoba," ungkapnya.
Ia pun berharap banyak warga yang memanfaatkan teknologi sederhana tersebut untuk membantu pemerintah mengatasi banjir karena tumpukan sampah.
"Mudah-mudahan bisa kerjasama dengan dinas bina marga, sehingga bisa diperbanyak untuk membantu pemerintah juga," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku akan menobatkan Budi sebagai salah satu warga teladan. Karena Budi menciptakan alat yang bisa membantu kerja pemerintah dalam mengatasi banjir.
"Ini contoh salah satu warga teladan. Sehingga tidak hanya protes saja, tapi melakukan sesuatu untuk kotanya sendiri," singkat Emil yang langsung menemui Budi.
(avi/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini