"Mau nggak mau saya bilang kan kalau tidak mau ngalah 20 meter, sampai kiamat juga Kampung Pulo bakal banjir. Nggak ada pilihan gitu loh. Jadi tolong dong ngalah buat kita," ujar Ahok di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2014).
Menurut Ahok, setelah warga Kampung Pulo mengalah, pihaknya akan memasang turap di Kali Ciliwung di kawasan itu sehingga tidak menjadi daerah banjir lagi. Ahok akan merelokasi warga yang mengalah dan menyediakan rusun yang berisi 400 unit.
"Rusun kan terus nambah nih sampai bulan April-Mei sampai 5.000-an (unit) lagi. Jadi yang mau ngalah 20 meter, saya pinjamkan dulu rumah susun yang 400 unit untuk mereka kerja dulu. Kalau ini bisa dikerjakan, kita jamin Kampung Pulo nggak akan banjir," ucap Ahok.
Sedangkan bagi warga Bukit Duri (Jaksel), Ahok meminta untuk melihat terlebih dulu hasil di Kampung Pulo.
"Nah yang paling cepat dalam 9 bulan ini saya minta ngalah 20 meter untuk sheet pile (dinding turap), bikin pompa dan got sambil nunggu sodetan (normalisasi Sungai Cisadane-red). Kita lihat hasilnya," ujarnya.
Di kampung warga yang mengalah dan tidak, maka akan ada perbedaan yang tampak pada musim hujan tahun depan.
"Jadi pas melihat banjir lagi di akhir tahun atau awal 2015 orang akan melihat perbedaan mereka yang mau ngalah 20 meter dengan yang tidak. Nanti Bukit Duri tetap tenggelam, Kampung Pulo tidak tenggelam," jelasnya.
(nik/nrl)











































