Pemuda 28 tahun ini merupakan salah seorang simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memang berniat membantu korban banjir. Kebetulan Senin kemarin, ia mengambil libur kerja dan bergantian dengan temannya menjaga posko banjir. Hanya ada beberapa tumpukan kardus air mineral di samping barang-barang milik warga yang terkena banjir.
Di samping atas jalan sebelah kiri tampak ada spanduk posko banjir berwarna putih tertulis Dewan Pengurus Cabang Partai Keadilan Sejahtera dengan slogan 'Apapun yang terjadi ku tetap melayani'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk membantu korban banjir, ujar dia, relawan PKS tidak diambil sembarangan karena dari simpatisan partai langsung dan menyesuaikan kebutuhan.
Menyangkut dana, biasanya ada dana swadaya yaitu patungan dari para kader simpatisan. Ada juga kader yang secara mandiri menyerahkan bantuan langsung kepada korban banjir. “Ada juga dari donatur yang mempercayakan ke kita. Ini memang sudah rutin dan otomatis bergerak setiap ada bencana,” sebut pria yang mengaku bekerja sebagai wiraswata ini.
Soal tudingan ada kepentingan terselubung partai menjelang Pemilu, Kurniawan hanya tertawa dan tidak mau ambil pusing. Baginya, biar masyarakat yang menilai langsung. Dia menganggap tudingan seperti itu pasti ada dan sudah dipikirkan konsekuensinya.
“Enggak lah. Kita murni bantu ini, enggak kepikiran kayak gitu. Enggak cuma sekarang aja kok. Kita kan udah lama gerak kayak begini,” katanya saat ditemui detikcom, Senin (27/01/2014).
Yang penting sekarang, menurutnya, memikirkan nasib para korban banjir. Ada sebagian korban yang memang mengalami trauma karena rumahnya tenggelam yang membuat hampir semua perabotan rumahnya rusak.
Adapun salah seorang Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta, Sunarko, yang organisasinya juga mendirikan posko bantuan banjir menepis kalau pihaknya dijadikan alat untuk kepentingan kampanye salah satu partai.
Menurutnya, setiap yang dilakukan terkait bencana alam sudah menjadi agenda GP Ansor untuk mewakili wilayah masing-masing. Soal ada anggapan warga banyak aksi terselubung yang memanfaatkan nasi bungkus dengan tempelan brosur dipastikan itu bukan GP Ansor.
“Ya, enggak lah bukan kita itu. Enggak tahu kita soal gituan. Lagian enggak sempat bikin kertas begituan,” katanya.
(brn/brn)