"Saya jelas yang miskin, tim saya kecil, pengeluaran kita masih di bawah Rp 1 miliar. Tapi saya bangga dengan inovasinya," kata Dino saat berkunjung ke kantor redaksi detikcom di Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2014).
Dengan anggaran seadanya, Dino mencoba terbuka dengan masyarakat soal dana kampanyenya. Termasuk uang tiket kunjungan ke daerah juga dilaporkan ke masyarakat melalui akun twitternya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun keterbukaan itu juga berimbas ke keuangannya. Sebab donatur menjadi seret, namun Dino tak khawatir.
"Orang jadi alergi untuk nyumbang, tapi nggak apa-apa, kita masih bisa hidup kok, dan selalu ada jalan," katanya sembari tersenyum.
"Kita lihat bisa nggak seorang capres dengan dana sekitar Rp 1 miliar bisa menang nggak bulan April atau Mei nanti, itu pertanyaan paling menggelitik bagi saya. Alangkah sayangnya kalau orang menang itu ditentukan karena orang itu yang paling bermodal," tegasnya.
(van/try)