"Tersangka saat ini di RS Polri untuk mengetahui psikologisnya," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/1/2014).
Pemeriksaan psikologis juga dilakukan untuk memperdalam motif pembunuhan sadis yang dilakukan Epi. Motif sementara, Epi membunuh anaknya karena stres dengan beban pekerjaan sebagai leader di PT Mitsuba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar pukul 03.30 WIB, Epi terbangun dari tidurnya. Ia lalu termenung dan entah kenap, tiba-tiba menusuk-nusuk anaknya sebanyak 18 kali hingga tewas.
Bocah kecil itu tewas dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Ususnya terburai. Tersangka juga mengeluarkan potongan hati korban sepanjang 10 Cm dan lebar 2 Cm.
Usai membunuh anaknya, tersangka juga menusuk-nusuk istrinya 10 kali karena mengetahui aksi sadisnya itu. Sang istri saat ini masih koma.
Dalam kekalutan, tersangka kemudian mencoba melakukan bunuh diri dengan cara menusukkan sebilah pisau ke dadanya. Namun upaya itu tidak berhasil, lantaran badan tersangka terlalu gemuk. Tersangka kemudian diamankan warga yang saat itu mengepungnya.
(mei/mok)