Bekas atlet taekwondo berusia 28 tahun ini menganggap PKPI tidak ribet dan memahami dirinya yang baru masuk sebagai pendatang baru. Sejak dua tahun terakhir, Camel mengaku dilamar beberapa partai politik. Selain PKPI, ada dua partai yang ingin meminangnya menjadi caleg.
Salah satunya adalah partai berideologi agama. Menurut pemilik nama lengkap
Camelia Panduwinata Lubis ini, saat itu dirinya disuruh mengubah busana dengan berjilbab. Selain itu, sebagian pendapatannya dari gaji harus disumbangkan ke partai sebagai uang kas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belajar politik bagi Camel bukan baru sekarang. Sejak kuliah, ia mengaku sudah banyak belajar soal politik dengan ikut organisasi mahasiswa. Aktivitas demonstrasi seringkali diikutinya saat menjadi mahasiswi.

Jadi, menurutnya, ketika harus bersosialisasi politik dengan masyarakat di dapilnya, ia tidak kaget karena sudah terbiasa bicara di depan orang banyak.
“Saya itu pernah jadi wakil presiden organisasi di kampus. Ini bermanfaat buat sekarang,” kata caleg dengan nomor urut 3 dari daerah pemilihan DKI II yang mencakup Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, serta luar negeri ini.
Disinggung apakah saat menjadi calon wakil rakyat ia tak terpengaruh dengan foto topless mirip dirinya yang beredar di publik tahun lalu? Dengan lugas Camel menjawab," Enggak lah aku kira."
Bagi Camel, seksi itu ada tempatnya dan ia paham busana yang dipakai untuk kepentingan menyanyi. "Kalau aku foto buat kampanye terus dibagi-bagi ke masyarakat, nah itu jelas salah," tegas dia.
Foto tersebut, Camel meneruskan, sengaja disebar oleh orang yang tidak bertanggung jawab. "Aku juga tidak tahu. Aku enggak mau ambil pusing soal gituan. Dunia entertain memang sering seperti ini. Dan aku gak akan jadikan alasan juga persoalan ini kalau nantinya gak terpilih, misalnya," beber Camel.
(hat/brn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini