"Lebih fokus pada anak muda yang memang sekarang ini mereka tidak terlalu tertarik pada Pemilu karena mereka rasakan tidak punya kepentingan ditambah wajah parpol yang tidak terlalu menarik," kata Ketua DPP PKS Jazuli Juwaini saat ditanya soal alasan PKS memilih iklan dalam nuansa dangdut, saat berbincang, Senin (27/1/2014).
Menurut Jazuli, pemilih dari kalangan pemuda potensinya cukup besar di Pemilu 2014. Pemilih pemuda setidaknya mencapai 40% dari total pemilih di Pemilu 9 April mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun PKS juga tak ingin meremehkan pemilih dari kalangan tua. Pemilih kalangan tua di Indonesia juga gemar rama dangdut.
"Karena PKS menganggap kearifan dan pengalaman orang tua juga sangat dibutuhkan dalam membangun negeri ini," pungkasnya.
Jazuli menyebut iklan dangdut tersebut tergolong ekonomis. Iklna itu menggambarkan anak muda yang ingin golput di Pemilu 2014, diakhiri dengan jingle dangdut 'PKS..PKS..PKS'. Selain PKS, PAN juga menggunakan jingle dangdut PAN..delapan..delapan dalam serangan udaranya.
(van/mad)