"Ada ratusan rumah yang rusak. Kalkulasi kerugian sementara mencapai Rp 2 miliar," kata Bupati Banyumas Achmad Husain saat peninjauan kerusakan Masjid Jami At Taqwa di Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Minggu (26/1/2014).
Menurut dia, ada lima kecamatan yang rumah penduduknya roboh dan rusak. Yakni Kecamatan Pekuncen, Kedungbanteng, Karanglewas, Kemranjen dan Somagede. Setelah selesai pendataan dan verifikasi, pihaknya berjanji akan segera menyalurkan bantuan dari pemerintah kepada para korban gempa. "Nanti akan didata dan diverifikasi terlebih dahulu, baru kemudian ada bantuan dana dari pemkab," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di Desa Kranggan, Pemkab Banyumas mendatangkan 'excavator' untuk merobohkan kubah masjid yang ambruk akibat gempa. Sebab, jika tidak dirobohkan kubah masjid yang ambruk tersebut dapat mengancam sebuah TK yang berada di sebelahnya.
Kerusakan akibat gempa juga terjadi di SD Negeri III Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen. Sehingga untuk proses belajar mengajar sementara para siswa nantinya akan diungsikan dirumah penduduk. "Kegiatan belajar mengajar bakal dipindahkan ke rumah-rumah penduduk, karena kondisi bangunan sekolah sangat berbahaya bagi para siswa. Nantinya ada 119 siswa yang akan diungsikan," kata guru SD Negeri III Tumiyang Uswah Asrori.
Sedangkan di Cilacap, jumlah kerusakan rumah mencapai 21 unit. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya rusak berat. βHari ini, warga bersama TNI dan Polri melakukan kerja bakti untuk merobohkan rumah yang rusak berat," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Supriyanto.
Dia menjelaskan, kerusakan rumah tersebut tersebar di lima kecamatan yakni Kecamatan Adipala, Bantarsari, Maos, Kesugihan, dan Majenang. "Dari 21 rumah yang rusak, 16 di antaranya berada di sejumlah desa di Kecamatan Adipala," jelasnya.
(arb/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini