Remaja yang tidak disebut namanya ini awalnya menelepon ambulans dan mengaku ada seorang pria Latin yang menyusup masuk ke rumah mereka lalu menikam adiknya hingga tewas. Sang adik yang bernama Dora Betancourt menderita banyak luka tusukan di bagian leher, dada dan lengan.
Ketika polisi tiba, remaja ini masih berpegang pada kisah bohongnya. Polisi melakukan pemeriksaan secara rinci terhadap jasad Dora. Hingga akhirnya polisi menemukan sehelai rambut remaja ini pada jasad adiknya, dan remaja ini pun mengakui perbuatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jasad korban memiliki terlalu banyak luka sehingga mereka tidak bisa menghitung semuanya ... (dan) luka tersebut sangat dalam hingga mengenai paru-parunya," jelas kantor pemeriksa medis Lake County kepada CBS Chicago dan dilansir AFP, Sabtu (25/1/2014).
Remaja ini hadir ke persidangan perdana pada Rabu (22/1) lalu. Sang ibu yang saat kejadian sedang tidak berada di rumah juga hadir, namun mereka tidak saling bertatap mata selama sidang.
Menurut remaja ini, adiknya sama sekali tidak tahu berterima kasih. Remaja ini membuatkan makan malam setiap hari dalam seminggu, namun sang adik malah memukulnya. Dalam sidang ini, si remaja diadili sebagai warga dewasa. Persidangan selanjutnya digelar pada 31 Januari mendatang.
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini