"Ini karena derasnya aliran dari Pintu Air Manggarai yang dibuka 30 cm, sehingga alat-alat di sepanjang Kali Ciliwung terseret," ujar Kepala Proyek, Panjaitan, di Jembatan Kali Ciliwung, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (17/1/2014).
Panjaitan mengatakan 1 unit crane dan 1 unit eskavator itu sempat terseret hingga 50 meter. "Alat-alat ini ada yang putus sling dan ada yang bocor bagian pontonnya," kata Panjaitan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara 2 alat berat yang terseret masih berada di dalam Kali Ciliwung. Alat berat berwarna hijau tersebut tampak terperosok dan tertutup arus kali.
"Alat ini hanya menahan supaya crane dan eskavator yang rusak tidak semakin tenggelam," katanya.
2 alat tersebut terseret sejak Jumat (16/1) pukul 22.00 malam tadi. Hingga saat ini 2 alat berat lain terus bekerja menahan alat yang rusak itu.
"Kami terus upayakan agar tidak semakin bergeser kalau alirannya tambah deras," terang Panjaitan.
Sementara itu ruas Jalan Diponegoro saat ini terpantau padat. 2 Eskavator yang digunakan untuk mengangkat eskavator dan crane yang rusak tersebut memakan hingga setengah badan jalan.
Tampak garis polisi dipasang di sekitar eskavator bantuan itu. Perbaikan ini menjadi tontonan warga. Para pengendara yang melintas menyempatkan diri untuk berhenti dan melihat kondisi kali. Keberadaaan warga tersebut semakin menambah kepadatan Jalan Diponegoro.
(kff/aan)