3 Bulan Jelang Pemilu, PKS Berharap Bisa Bangkit

Jakarta - Elektabilitas PKS terpuruk sepanjang tahun 2013 seiring bergulirnya kasus suap impor sapi yang melibatkan Luthfi Hasan Ishaaq. Tiga bulan menjelang Pemilu 2014, PKS berharap elektabilitasnya bisa lekas pulih.

"Survei Pol-Tracking pimpinan Hanta Yudha itu menandakan dua hal sekaligus. Bahwa selama 2013 memang PKS paling banyak mendapat sentimen negatif padahal kasusnya hanya satu dan terkait 1 orang kader saja," kata Wasekjen PKS Fahri Hamzah mengakui partainya kurang bersinar di media sepanjang 2013, dalam siaran pers, Rabu (15/1/2014).

Namun Fahri melihat ada angin segar memasuki tahun 2014. Pemberitaan negatif mulai berkurang dan ada tanda kenaikan elektabilitas.

"Tone negatifnya turun dari puncak yang terjadi pada bulan Mei 2013 dengan rata-rata 28,87% sementara elektabilitasnya mulai naik dalam 3 bulan terakhir dari 2,9% pada Oktober menjadi lebih dari 3% pada bulan Desember 2013," kata Fahri.

Dia pun berharap partainya kembali bangkit. Mengingat tak banyak waktu lagi menuju Pemilu 2014.

"Maka kami sangat berharap bahwa rasionalitas publik yang rusak selama 2013 menjadi pulih tahun ini," katanya.

Berikut adalah peringkat Riset Media Monitoring yang dirilis Pol Tracking Institute pada Selasa (14/1) kemarin:

A. Peringkat Tone Negatif Pemberitaan Parpol
1. PKS: 23,87 persen
2. Partai Demokrat: 20,53 persen
3. Partai Golkar: 19,10 persen
4. PPP: 12,10 persen
5. PBB: 10,98 persen
6. PKPI: 10,54 persen
7. Partai NasDem: 10,45 persen
8. Partai Hanura: 10,32 persen
9. PAN: 10,04 persen
10. Partai Gerindra: 9,79 persen
11. PKB: 8,27 persen
12. PDIP: 7,37 persen

B. Peringkat Tone Positif Pemberitaan Parpol
1. Partai NasDem: 34,54 persen
2. Partai Hanura: 31,90 persen
3. PDIP: 26,26 persen
4. Partai Gerindra: 26,19 persen
5. PAN: 23,61 persen
6. PBB: 20,73 persen
7. PKB: 20,41 persen
8. PPP: 16,63 persen
9. Partai Golkar: 16,53 persen
10. PKPI: 16,33 persen
11. Partai Demokrat: 12,56 persen

(van/try)