'Korban' yang mati di KBS terakhir adalah seekor singa Afrika bernama Michael. Dia ditemukan tak bernyawa dengan leher terlilit kawat kandang.
Sementara harimau sumatera nan langka bernama Melani nyaris mati bila tak buru-buru dirawat di Taman Safari Indonesia. Kondisinya sungguh prihatin karena mengalami gangguan pencernaan akibat makanan berformalin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa hewan yang mati di KBS yang ramai diberitakan:
1. Michael
|
Singa Afrika jantan berumur 1,5 tahun itu menambah daftar panjang hewan yang kehilangan nyawa di KBS.
"Saat keeper masuk Michael sudah tewas dengan leher terlilit kawat seling pintu kandang," kata Humas KBS Agus Supangkat menerangkan kepada detikcom.
Pihak KBS menduga Michael terlilit pada malam hari saat berusaha keluar dari kandang. Kandang Michael memang terbuat dari kawat seperti jaring.
Dengan matinya Michael, kini koleksi singa yang dimiliki KBS tersisa 5 ekor. Kelima singa itu terdiri dari 4 singa betina dan 1 singa jantan.
Sehari sebelumnya, seekor gnu atau wildebeest mati di kandang. Hewan mamalia itu mati karena perut kembung. Hewan bernama Dedy itu berusia 4 tahun.
2. Martina dkk
|
Pada tahun 2009 lalu, seekor harimau putih ditemukan mati di KBS. Harimau bernama Santi itu terkena radang paru-paru, hati dan ginjal. Bahkan, Santi telah mengalami lumpuh kaki belakang selama 3 tahun.
Yang paling mendapat sorotan adalah Melani. Harimau sumatera berusia 15 tahun ini sempat mendapat perawatan buruk di KBS. Tubuhnya kering kerontang karena gangguan pencernaan. Ternyata, pemicunya adalah formalin pada makanan.
Melani kini dirawat di Taman Safari Indonesia. Kondisinya mulai membaik meski masih lemah. Bobotnya pun bertambah.
3. Kliwon
|
Kejadian ini diketahui berlangsung pada Kamis, 1 Maret 2012 lalu. Tim dokter hewan yang mengautopsi jerapah tersebut menemukan sampah plastik dengan diameter 60 cm di perut.
Jerapah Afrika berumur 30 tahun itu juga diketahui mengidap penyakit TBC. Diduga karena tertular dari staf KBS.
Plastik-plastik itu kemungkinan berasal dari bungkusan makanan yang ditelan hewan tersebut setelah para pengunjung melemparkan ke kandangnya selama beberapa tahun.
Kliwon merupakan satu-satunya jerapah koleksi Kebun Binatang Surabaya. Jerapah tersebut kritis dan tiba-tiba ambruk serta tidak bisa berdiri pada Rabu, 29 Februari lalu. Jerapah (Giraffa Camelopardalis Reticulata) Afrika itu akhirnya mati pada Kamis, 1 Maret malam lalu, yaitu sekitar pukul 21.00 WIB.
Kematian karena masalah makanan juga dialami seekor komodo yang mati setelah air minum tercampur 'racun'.
4. Betty dkk
|
Betty, orangutan betina koleksi KBS ini sebelumnya telah dirawat di ruang karantina sejak Selasa (8/10/2013). Namun, Betty akhirnya dinyatakan telah tak bernyawa pukul 11.00 WIB.
Humas KBS ini juga menjelaskan, Betty telah melalui proses autopsi. Hasilnya, Betty terbukti terkena gangguan pernafasan.
Sebelumnya, pada Sabtu (21/9/2013), seekor orang utan KBS bernama Nanik juga mati. Nanik divonis mengidap penyakit tumor usus besar. Selama dirawat, Nanik terus-menerus kehilangan nafsu makan.
Kini jumlah orang utan koleksi KBS pun menyusut, tinggal 8 ekor. Jumlah tersebut terdiri dari 3 ekor orangutan jantan, dan 5 ekor orangutan betina.
Selain orangutan, ada juga Jonet, seekor onta punuk yang mati karena gangguan fungsi ginjal.
5. Dainler
|
Usia Dainler sudah memasuki 22 tahun. Usia tersebut termasuk kategori usia tua untuk binatang bernama latin Panthera Onca tersebut. Sebelum mati, Dainler juga mengalami penurunan nafsu makan.
"Dari hasil autopsi tim medis, matinya karena faktor usia. Tapi di dalam tubuhnya juga sebetulnya ada tumor di penggantung usus," kata Agus Supangkat, humas KBS.
Dainler dulunya didapat KBS dari Kebun Binatang Singapura pada tanggal 26 Juni 1997. Sekitar pukul 07.00 WIB, penjaganya menemukan Dainler mati di kandangnya.
Seekor rusa jenis Timorensis juga ditemukan mati di kandangnya di hari yang sama. Rusa yang berumur 6 tahun tersebut diduga mengalami peradangan setelah sebelumnya berkelahi dengan sesama rusa jantan saat berada di lapangan.
Halaman 2 dari 6