Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Ely Wasliah, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (6/1/2013).
"Dari satu kelurahan kita ambil satu RW untuk menjadi percontohan Urban Farming ini. Ada 151 RW yang jadi percontohan pengembangan pertanian perkotaan," ujar Ely.
Menurut Ely, urban farming tersebut berfungsi untuk memasok kebutuhan pangan masyarakat. Rencananya komoditas yang akan ditanam yakni jenis sayur-sayuran.
"Nanti ada bantuan sayuran, seeprti cabai, cabai rawit, tomat. Yang saat ini harganya sedang bergejolak saja, sehingga bisa memenuhi pangan keluarga sendiri di daerahnya," terangnya.
Ely menambahkan, untuk lahannya sendiri, tidak perlu benar-benar lahan kosong yang luas. Tapi juga bisa memanfaatkan pekarangan rumah.
"Bisa pakai sistem vertical garden. Ada pot-potnya, ada paralon. Nanti kita beri bantuan benihnya, pupuknya, dan keperluan lainnya," ucapnya.
Sementara dana untuk sosialisasi hingga pelaksanaan urban farming sendiri mencapai Rp 50 juta per RW.
"Kita akan sosialisasi dulu, memotivasi warga dulu. Supaya bantuan dari pemerintah bisa bermanfaat," jelasnya.
(avn/ern)