Arogansi Ahok Tolak Naik Angkot Bakal Berdampak Negatif Bagi Bawahan

Arogansi Ahok Tolak Naik Angkot Bakal Berdampak Negatif Bagi Bawahan

Nur Khafifah - detikNews
Minggu, 05 Jan 2014 10:21 WIB
Jakarta -

Sikap Wagub DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) yang menolak menggunakan kendaraan umum sesuai instruksi Gubernur Joko Widodo menuai kritik. Arogansi Ahok akan mempengaruhi sikap bawahannya untuk melanggar aturan yang dibuat pimpinan DKI.

"Sikap Ahok pasti akan mempengaruhi sikap bawahannya. Intinya Ingub ini memang meminta kesediaan PNS mengurangi kenyamanan dia dengan naik kendaraan umum," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk saat berbincang, Sabtu (4/1/2014) malam.

Hamdi mengatakan, alasan Ahok yang merasa repot naik kendaraan umum seharusnya tak perlu diungkapkan ke publik. Ahok juga tak perlu khawatir dinilai sebagai pencitraan jika naik kendaraan umum yang disebut menghambat efisiensi waktu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau naik bus repot, dia kan bisa naik taksi," katanya.

Hamdi menilai Ahok justru menghilangkan semangat dari aturan yang diberlakukan sejak Jumat (3/1) lalu, Secara tidak langsung, Ingub ini merupakan kampanye agar masyarakat mulai beralih ke angkutan umum.

"Jadi Ahok nggak boleh begini. Dia salah menangkap spirit dari aturan ini. Ini bukan bicara efisiensi, ini gerakan simbolis," tutur Hamdi.

Hamdi mengakui, kedisiplinan Ahok dalam bekerja memang layak diacungi jempol. Namun sikapnya kali ini mengecewakan publik. Padahal, duet Jokowi-Ahok selama ini sangat dipuji oleh publik.

"Ya memang harus berkorban. Jadi ini sebuah gerakan moral, kalau nggak efektif moralnya turun kan?" tutupnya.

(kff/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads