"Meski kenaikan harga ini kewenangan Pertamina dan tidak harus lapor presiden, saya anggap pemerintah perlu tangani karena menyangkut rakyat banyak," ucap SBY dalam akun twitternya @SBYudhoyono pukul 00.10 WIB, Minggu (5/1/2014).
SBY mengakui, berdasarkan data BPK PT Pertamina mengalami kerugian sekitar Rp 7 triliun. Namun menurutnya langkah Pertamina menaikkan harga hingga 60% tersebut tidak tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain minimnya koordinasi, Presiden juga menyesalkan ketidaksiapan Pertamina menghadapi dampak kenaikan harga yang tinggi ini.
"Kebijakan yang membawa dampak luas ini juga tidak dikoordinasikan dengan baik dan persiapannya pun juga kurang. Ini harusnya tidak boleh terjadi," keluhnya.
Terkait kenaikan harga elpiji 12 kg, Wakil Presiden Boediono beserta sejumlah menteri dan instansi terkait telah menggelar rapat selama 3 jam pada Sabtu (4/1). Melalui Boediono, SBY meminta agar dicarikan solusi yang tidak membebani rakyat namun juga tidak meningkatkan inflasi.
Tapi Boediono merahasiakan hasil rapat tersebut dan akan dilaporkan terlebih dahulu kepada SBY.
"Hari ini, Minggu 5 Januari 2014, saya minta Wapres laporkan hasilnya di Halim beserta solusi yang pro rakyat," tutur SBY.
(kff/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini