"Kami mohon maaf kepada seluruh staf dan karyawan. Periode wamen sama berakhirnya dengan menteri, mungkin ini hari terakhir saya berdiri di depan bapak ibu sekalian," kata Nasaruddin.
Ia mengucapkan hal ini dalam sambutannya di acara Malam Tasyakuran Hari Amal Bakti Kemenag ke 68 bertemakan Mengabdi dengan Profesional dan Amanah di Gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2014) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ekspektasi masyarakat besar, sepertinya masyarakat ingin orang Kemenag mestinya orang yang sangat suci. Tapi saat bersamaan kita adalah manusia biasa. Menarik, Kemenag itu seperti layar putih dan begitu ada tinta setitik akan terlihat norak. Oleh karena itu, bisa jadi pelajaran kita untukk perhatian dan kehati-hatian," ujar Nasaruddin menambahkan.
Nasaruddin mengklaim keberadaan Kemenag memiliki peranan penting karena telah menjaga keharmonisan di Indonesia selama ini. Ia menyatakan, peran Kemenag sangat penting terkait hal itu.
"Bangsa Indonesia sampai detik ini tetap stabil dan mungkin terwujud tanpa kerja sama antar umat beragama. Tanpa institusi khusus menangani ini, mungkin sulit terwujud. Maka itu, peran Kemenag sampai hari ini masih terasa dan masih dirasakan untuk bangsa ini ke depan," imbuh Nasaruddin.
(vid/rjo)