Anggota Komnas HAM: Kekerasan Densus Terbukti Tak Efektif Basmi Terorisme

Anggota Komnas HAM: Kekerasan Densus Terbukti Tak Efektif Basmi Terorisme

Ramdhan Muhaimin - detikNews
Jumat, 03 Jan 2014 02:04 WIB
Jakarta - Tim Densus Mabes Polri berhasil menewaskan 6 terduga teroris setelah terlibat baku tembak dengan mereka di Kampung Sawah, Ciputat. Tindakan polisi yang menembak mati para terduga teroris dikecam Komnas HAM.

Anggota Komnas HAM Maneger Nasution menyebut tindakan Densus yang selalu menembak mati terduga teroris dalam setiap operasi penggerebekan justru tidak akan pernah efektif menghentikan terorisme.

"Densus 88 jangan menjadi lembaga pencabut nyawa. Aksi kekerasan yang dipentaskan Densus 88 dengan menembak mati terduga teroris terbukti tidak efektif memberantas terorisme. Hanya mampu menjawab persoalan sesaat," ujar Maneger dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Kamis (2/1/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kekerasan itu tidak akan mampu menuntaskan persoalan terorisme secara komprehensif.

"Indonesia negara hukum, bukan negara para 'penjegal' yang ringan tangan mencabut senjata sesuai order," tuturnya.

Selama ini, lanjut Maneger, sudah lebih 100 orang terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 tanpa proses hukum. Namun faktanya para pelaku teror bukan semakin berkurang tapi malah semakin banyak bermunculan. Seolah Densus 88 telah berhasil mewariskan nilai-nilai kekerasan, teror dan dendam terhadap polisi sendiri.

Maneger juga mendesak pemerintah untuk memastikan tidak ada bantuan asing yang mengalir terhadap Densus. Sekaligus melakukan evaluasi terhadap keberadaan Densus 88 antiteror.

"Indonesia perlu jalan baru pendekatan dan penanganan yang lebih bermartabat dan manusiawi menangani para pelaku teror. Faktor-faktor lahirnya terorisme itu kompleks sekali. Tidak sederhana. Tidak cukup dengan menembak mati terduga teroris," tukasnya.

(rmd/rna)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads