Para mahasiswa tersebut memprotes keberadaan otoritas baru Mesir yang dikuasai militer. Koalisi pro-Morsi memastikan dua demonstran tewas pada bentrokan yang terjadi Rabu (1/1) kemarin.
Pejabat keamanan setempat menyebutkan, salah satu korban tewas terkena tembakan di bagian kepala. Demikian seperti dilansir AFP, Kamis (2/1/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian Mesir menyatakan, mereka hanya menggunakan tembakan gas air mata untuk memecah massa yang berkumpul di dekat Kementerian Pertahanan Mesir. Menurut kepolisian Mesir, kelompok militan dan pendukung Morsi-lah yang menggunakan senjata api.
Namun dalam pernyataannya, aliansi pro-Morsi menuding polisi dan tentara pemerintah yang membunuh dua demonstran tersebut dan melukai 3 orang lainnya.
Mahasiswa Mesir yang mendukung Morsi terus menggelar unjuk rasa di sejumlah kampus di negara tersebut. Pada Rabu (1/1), kelompok yang menamakan diri Aliansi Anti-Kudeta Pro-Morsi menyerukan agar unjuk rasa ditingkatkan.
"Unjuk rasa mahasiswa berhasil mengguncang rezim kudeta, koalisi dan pergerakan yang memperjuangkan demokrasi di Mesir menyerukan unjuk rasa yang lebih meluas secara bertahap," demikian bunyi pernyataan aliansi tersebut.
(nvc/mad)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 