Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Igo Ilham enggan berkomentar terkait wacana prostitusi di ibu kota. Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI ini mengaku sejauh ini belum ada pembahasan di fraksinya terkait persoalan itu.
"Cari yang kompeten saja kalau ngomong ini. Saya enggak bisa kasih pendapat. Apa yang mau dikatakan. Ini perlu data. Lagian fraksi kita gak pernah bahas ini. Jauh-jauh dan belum ada diomongin juga," kata Igo kepada detikcom, Ahad (29/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jakarta sudah bagus. Ya jangan lah. Enggak bisa, tidak semudah itu. Kramat Tunggak aja udah ditutup, lha ini masak mau ada yang dibuka lagi," ucapnya saat dihubungi detikcom, Ahad (29/12).
Prya menganggap persoalan prostitusi terselubung selama ini masih ada karena lemahnya pengawasan. Sistem penertiban yang diterapkan pihak pemerintah provinsi belum bisa menyelesaikan daerah maksiat seperti misalnya Cipinang, Jakarta Timur ataupun Bongkaran, Tanah Abang.
Seharusnya, kata dia, ada terobosan unik yang dilakukan karena persoalan ini menyangkut sisi ekonomi, sosial, dan agama. "Kalau cuma ditangkap terus ditaruh dipanti sosial, ya percuma. Ini juga gak konsisten dilakukan. Yang penting sih pengawasan menurut saya," ujarnya.
"Kita kan punya Dinas Sosial, Satpol PP, bisa tuh koordinasi dengan Kementerian Sosial," lanjut Prya.
Adapun yang lain seperti Fraksi PDIP dan Gerindra belum bisa memberi pandangan dengan alasan karena masih wacana.
(brn/brn)