Mega masuk ke ruangan bersama dengan Jokowi yang mengenakan baju putih. Kemudian keduanya duduk di kursi depan bersama dengan Rektor Universitas Sanata Dharma dan juga didampingi petinggi PDIP diantaranya Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo.
Saat berceramah, Mega banyak mengkritisi kondisi bangsa saat ini. Diantaranya, prestasi olahraga di Sea Games Myanmar yang mlorot di peringkat 4. Megawati, juga menyindir tentang sejarah ayahnya, Bung Karno, yang dilengserkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan setelah Bung Karno dilengserkan masih ada gerakan-gerakan desoekarnoisasi yang cukup masif. Yang menyudutkan Bung Karno, desoekarnoisasi itu sangat luar biasa.
Mega juga mengkritik keras hadirnya WTO. Menurutnya, kahadirnya di Indonesia hanya akan memunculkan terjadinya penjajahan baru.
"Rakyat kita, mana siap kalau tidak lindungi. Petani nggak mungkin dilepas begitu saja, nelayan kita nggak bisa bersaing dengan kapal-kapal besar milik negara-negara lain yang mencuri ikan kita," katanya.
Rektor USD, Paulus Wiryono mengatakan, kehadiran Mega ke kampusnya sebagai hadiah luar biasa. Karena kampus ini dulunya pernah dikunjungi Bung Karno tahun 1960. Ada 3 prasasti yang ditinggalkan Bung Karno saat itu, yakni Sanata Dharma diberi pengakuan disamakan, kedua peletakan batu mendukung pembangunan fisik kampus, dan penanaman pohon beringin yang dinamai beringin Soekarno.
(van/van)