"Menurut saya, masing-masing hendaknya mengukur diri. Kalau tidak laku diusung, tahu diril lah," kata Fuad di Hotel Puri Denpasar, Jl Rasuna Said, Jakarta, Jumat (27/12/2013).
Fuad kritis terhadap pencapresan Wiranto. Yang perlu dipikirkan Hanura saat ini seharusnya bagaimana agar mencapai ambang batas pencapresan. Selanjutnya, baru berbicara tokoh capres mumpuni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memandang partai lain, politisi Hanura itu menilai upaya PKB untuk mendongkrak elektabilitas partainya sebagai upaya yang dipandang lumayan berhasil. PKB dinilainya bermain-main dengan tokoh capres kontroversial semacam Rhoma Irama hanya untuk mendongkrak elektabilitas partainya sehingga bisa mencapai ambang batas pencapresan.
"Dia memakai Jusuf Kalla, Mahufud MD, dan Rhoma Irama dalam rangka mendongkrak elektabilitas parpolnya. Padahal belum tentu pada hari H-nya (Pilpres) diajukan. Dukungan saja belum tentu. Ini kan cuma trik-trik saja," tutur Fuad.
(dnu/van)