Penghargaan itu diberikan kepada Ipda Basuki Rahmat, sosok 'Jenderal Hoegeng', anggota Polsek Tanah Abang, yang dengan ikhlas membantu seorang warga bernama Bobby, menemukan kembali ponselnya yang tertinggal di dalam bajaj.
"17 Desember kemarin, saya juga memberikan penghargaan kepada 197 anggota Polri dan PNS Polri. Hari ini kita saksikan bersama penyerahan piagam penghargaan kepada Ipda Basuki Rahmat," ujar Putut di sela-sela jumpa pers akhir tahun di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, laporan Bobby diterima oleh Kepala SPK Polsek Tanah Abang Ipda Sukarso. Laporan Bobby kemudian didisposisikan kepada Ipda Basuki yang juga menjabat sebagai Kanit 1 Resmob Polsek Tanah Abang.
Sambil ditemani korban, Basuki kemudian melacak keberadaan handphone korban melalui GPS yang tersambung di laptopnya. Untuk diketahui, handphone Bobby ini tersambung dengan GPS di laptopnya, sehingga Basuki pun sedikit terbantu dalam melacak handphone-nya.
Awalnya Basuki dan dua rekannya kesulitan mencari posisi ponsel Bobby karena posisinya berpindah-pindah. Hingga akhirnya, Basuki menemukan posisi ponsel Bobby pada posisi yang tidak berpindah, di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Basuki dengan ditemani dua rekannya dan juga Bobby kemudian meluncur ke Petamburan, posisi di mana ponsel itu berada. Setelah melakukan pencarian di lokasi, akhirnya mereka menemukan sekumpulan bajaj di dekat pinggiran rel.
Dari sekian banyak bajaj yang ada di lokasi, beruntung Bobby masih bisa mengenali ciri-ciri bajaj yang ia tumpangi. Basuki kemudian mencari pemilik bajaj dan setelah berkomunikasi dengan pemilik bajaj itu, akhirnya ponsel Bobby ditemukan.
Setelah ponsel itu ditemukan, Bobby kemudian berniat memberikan uang sebagai tanda terimakasih kepada Basuki. Namun saat itu, Basuki dengan tegas menolaknya.
(mei/mok)