Kembali, Gajah Liar Ditemukan Mati di Suaka Margasatwa Riau

Kembali, Gajah Liar Ditemukan Mati di Suaka Margasatwa Riau

- detikNews
Kamis, 26 Des 2013 10:49 WIB
Pekanbaru - Kabar kematian gajah liar di Riau terus datang beruntun. Jelang akhir tahun, kembali seekor gajah jantan ditemukan mati tak wajar di kawasan suaka margasatwa Balai Raja di Riau.

Demikian disampaikan Kepala Seksi I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Hutomo dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (26/12/2013). Menurutnya, bangkai gajah itu ditemukan di kawasan perbatasan SM Balai Raja dengan perkebunan milik warga tempatnya di Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis Riau.

"Gajah yang kita temukan ini kondisinya belum membusuk, sehingga kita perkirakan baru 3 hari yang lalu matinya. Gajah itu kita temukan mati dua hari yang lalu," kata Hutomo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kemarin kata Hutomo, tim dokter hewan dari BBKSDA Riau sudah melakukan otopsi. Hasil otopsi masih diteliti di Bukittinggi, Sumatera Barat.

"Saat kita temukan, tidak ada tanda-tanda luka di tubuhnya. Sehingga ada dua kemungkinan, mati karena sakit, atau mati karena diracun," kata Hutomo.

Hutomo menjelaskan, gajah jantan yang mati ini diperkirakan usianya sekitar 5 tahun. Gajah ini tergolong remaja.

"Biasanya gajah ini kalau berjalan pasti bergerombol. Dan gajah mati  yang meranjak dewasa ini juga sebenarnya  bagian dari gerombolan induknya," kata Hutomo.

Sementara itu, juru bicara WWF Indonesia di Riau, Syamsidar menyebutkan, bahwa kawasan SM Balai Raja merupakan satu di antara kantong gajah di Riau. Hanya saja kondisi SM Balai Raja hitungan sepuluh tahun terakhir dari luas puluhan ribu hektar itu sudah disulap menjadi perkebunan sawit dan karet milik masyarakat.

"Padahal kawasan itu merupakan habitat gajah. Tapi sekarang kawasan itu jadi perkebunan sawit. Kondisi ini tentunya semakin mempersempit wilayah jelajah gajah. Kalau sudah begini maka gajah menjadi sasaran empuk untuk diracun karena dianggap merusak kebun sawit," kata Syamsidar.

"Kita memang sangat menyayangkan kondisi hutan konservasi yang dialihfungsikan secara ilegal menjadi perkebunan sawit," kata Syamsidar.

(cha/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads