Duh! Masih Ada Saja yang Percaya Bujuk Rayu Calo Tiket Kereta

Duh! Masih Ada Saja yang Percaya Bujuk Rayu Calo Tiket Kereta

- detikNews
Rabu, 25 Des 2013 10:47 WIB
Jakarta - Sistem reservasi tiket kereta yang makin rumit ternyata tidak menjamin membasmi calo tiket kereta. Beberapa calo masih didapati di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

Seperti yang disampaikan Andi, pembaca detikcom, yang pada Selasa (24/12/2013) malam kemarin mencoba peruntungan tiket Jakarta-Semarang.

"Tiket habis. Tapi aku dibisikin calo tiket. Berarti calo masih ada tuh. Menawarinya di sekitar loket, petugas ada beberapa juga di situ," kata Andi saat berbincang dengan detikcom pada Rabu (25/12/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga melihat ada calo yang menawarkan tiket Argo Lawu tujuan Solo dengan harga Rp 800 ribu. Padahal harga Argo Lawu menurut situs PT KAI yang termahal mencapai Rp 500 ribu.

"Dan penumpang itu langsung setuju karena dia ditunggu pacar yang sudah duluan berangkat ke Solo. Nggak tahu dibawa ke mana itu orang karena dia langsung ke ATM mengambil uang lagi," imbuh Andi yang akhirnya memakai mobil pribadi ke Semarang melalui Pantura hari ini.

Sementara Kepala Humas Daerah Operasi I PT KAI Sukendar Mulya mengatakan bila ada penumpang yang masih terbujuk oleh calo tiket dipastikan dia menjadi korban penipuan.

"Itu kena tipu. Karena sekarang kalau mau naik kereta diperiksa kesesuaian nama tiket dan kartu identitasnya. Kalau tidak sesuai, tiket itu pasti hangus, tidak bisa dipakai," kata Sukendar ketika dikonfirmasi detikcom hari ini.

Kemudian, imbuhnya, bila ada pemegang tiket yang hendak membatalkan tiket dan menguangkannya kembali, proses pencairan uangnya akan memakan waktu satu bulan. "Sistem itu juga dibuat untuk mencegah calo," kata dia.

Sistem reservasi tiket yang bisa diakses online, pemeriksaan identitas sebelum masuk ke peron dan sistem refund tiket yang memerlukan waktu sebulan, menurutnya memperkecil peluang calo tiket. Kendati demikian Sukendar akan menindaklanjuti informasi berkeliarannya calo ini di Stasiun Gambir dan stasiun lainnya.

"Yang namanya orang berbuat jahat itu pasti berupaya memanfaatkan celah. Kami mengimbau agar para calon penumpang tidak mudah percaya dengan orang yang menawarkan tiket kereta. Ini masukan, kami akan tindaklanjuti," imbuhnya.

Sedangkan untuk penumpang pada masa libur Natal dan Tahun Baru ini, Sukendar mengatakan, sejak 20 Desember 2013 lalu, penumpang rata-rata per hari mencapai 24.500 penumpang. Terdiri dari Stasiun Gambir 9 ribu penumpang, Stasiun Senen 10 ribu penumpang, Stasiun Jakarta Kota 3.800 penumpang dan Stasiun Priok 1.500 penumpang. "Tiket hingga 4 Januari 2014 sudah terjual 95 persen. Di Gambir ada 5 kereta tambahan dan di Senen ada 3 kereta tambahan," tuturnya.

5 KA tambahan di Gambir yakni Argo Jati 1 rangkaian, Cirebon Ekspres 2 rangkaian, Argo Dwipangga 1 rangkaian dan Argo Lawu 1 rangkaian. Sedangkan 3 KA tambahan di Senen yakni KA Kertajaya, KA Matarmaja dan KA Bengawan.

(nwk/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads