Tindakan tegas itu antara lain mencopot Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto. βKita bersyukur kepala dinas dinyatakan siap diganti ya sudah, kita ganti,β kata Ahok kepada detikcom ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (18/12).
Tudingan kecurangan sistematik dalam proses pelaksananaan lelang jabatan Kepsek menyeret nama Kepala Dinas Pendidikan DKI, Taufik Yudi Mulyanto. Dia ditengarai mengetahui adanya koordinasi pihak-pihak yang berbuat curang untuk mempertahankan para kepsek definitif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

βSaya percayakan pada atasan saya, apapun hasilnya ya saya harus percaya, sebab saya kan sebagai pemain dan dia kaptennya,β kata dia saat ditemui di kantornya, Kamis (19/12). βHasilnya apa, ya tanya sama BKD, saya belum ada dikabari atau dipanggil.β
Meski mengaku mendukung sepenuhnya investigasi yang dilakukan oleh tim bentukan Gubernur DKI Joko Widodo, Taufik menyangkal terlibat dalam kecurangan itu.
Ia mengakui satu pertemuan memang pernah digelar oleh Dinas Pendidikan yakni dua pekan sebelum seleksi terbuka dimulai. Sekitar 180 kepala sekolah SMA-SMK negeri yang masih menjabat berkumpul di aula gedung Dinas di Jalan Gatot Subroto.
βPada malam Jumat, dua minggu sebelum tes ini, ya kita kumpulkan kepala sekolah. Niatnya pertama, memberi tahu kepada kepsek supaya bisa ikut (lelang)," ujar dia. "Kedua, mempersiapkan sekolahnya untuk lokasi ujian, dan ketiga agar mereka mempublikasikan kepada guru di sekolahnya yang telah memenuhi syarat agar ikut. Jadi itu sebagai bentuk sosialisasi,β lanjut Taufik.
Dalam pertemuan itu tidak diikutsertakan calon peserta tes dari kelompok lainnya, yakni kalangan guru dan calon kepsek yang sudah punya sertifikat namun belum ditempatkan.
βKenapa saya gak kasih tahu langsung ke mereka, ya lewat kepsek ini dong, kan gurunya banyak, ada ribuan. Kepsek definitif ini kan agennya. Saya ingatkan mereka (kepsek) agar menyampaikan juga kepada calon kepala sekolah dan guru-guru untuk ikut (seleksi)."
Taufik menegaskan itu adalah satu-satunya pertemuan yang digelar Dinas, lainnya adalah inisiatif para kepsek tersebut untuk menggelar kelompok belajar. Calon kepsek, guru, dan kepsek definitif, menurut dia, belajar dengan berkelompok, ada yang di LPMP, di sekolah, maupun mendatangi lembaga psikologi di Lebak Bulus.
Salah satu guru yang ikut tes lelang jabatan, FAM, berharap persoalan tersebut segera dituntaskan. "Jakarta ini barometer karena ibu kota negara. Masak mutu pendidikan seperti ini? Bagaimana nanti ke depannya," kata guru matematika di salah satu SMA negeri Jakarta Utara ini kepada detikcom, Kamis (18/12).
(brn/brn)