Rano Karno bersama Presiden SBY tiba di lokasi pada pukul 09.10 WIB, Senin (23/12/2013), di kawasan Pabrik Krakatau Steel, Cilegon, Banten. Rano mengenakan baju safari berwarna abu-abu tua.
Selain mereka berdua, turut hadi Menteri Perindustrian MS Hidayat dan sejumlah pejabat Korea Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan pabrik yang menelan biaya Rp 26,9 triliun (tahap I) diyakini dapat mengurangi ketergantungan impor plate dan semi finish (slab), sehingga dapat menghemat devisa hingga US$ 1.410 juta per tahun. Selain itu, pengoperasian pabrik ini juga dapat menyediakan lapangan kerja bagi 2.300 orang. Saat ini, perusahaan itu telah mempekerjakan 2.008 orang Indonesia dan 278 ekspatriat.
Sumber pendanaan proyek itu bersumber dari internal Rp 9,5 triliun (35,4%) dan sisanya Rp 17,3 triliun (64,6%) ditanggung Export Credit Agency (ECA) dan perbankan. Pabrik baja Krakatau SteelโPosco yang menggunakan teknologi berbasis batubara, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan produk baja nasional dan regional.
Sementara itu, DPRD Banten akan menggelar rapat pimpinan (rapim) untuk membahas nasib politik di tanah para jawara itu. Namun mereka berpandangan pemerintahan Banten tak bisa dijalankan dari balik bui.
(rvk/nrl)