Kronologi Pemblokiran Bandara Turelelo Soa oleh Bupati Ngada NTT

Kronologi Pemblokiran Bandara Turelelo Soa oleh Bupati Ngada NTT

- detikNews
Senin, 23 Des 2013 09:09 WIB
Kronologi Pemblokiran Bandara Turelelo Soa oleh Bupati Ngada NTT
Jakarta - Aksi Bupati Ngada, NTT, Marianus Sae yang memblokir bandara Turelelo Soa gara-gara dia kesal tidak dapat tiket, tengah jadi sorotan. Politikus PAN ini mengklaim dia tengah berupaya untuk memperjuangkan rakyat Ngada, dalam paripurna pengesahan APBD pada Sabtu (21/12) kemarin. Berikut kronologi lengkap insiden itu.



Bupati Ngada di Kupang Kesusahan Cari Tiket Pulang

Pada Jumat (20/12) Marianus tengah berada Kupang, untuk menghadiri acara penyerahan DIPA oleh Gubernur NTT. Acara diikuti oleh seluruh bupati dan walikota di provinsi tersebut.

Nah, pada Sabtu (21/12) paginya Marianus hendak mengikuti paripurna di DPRD Ngada. Dia meminta ajudannya untuk mencarikan tiket penerbangan paling pagi ke Bajawa ibukota Ngada.

Penerbangan paling pagi adalah penerbangan Merpati. Si ajudan gagal mendapatkan tiket lantaran seluruh kursi Merpati sudah full.

Kirim 'Ancaman' Pemblokiran ke Merpati

Karena ajudan gagal mendapatkan tiket, Marianus turun tangan. Dia menelpon sana-sini, termasuk general manager dan Dirut Merpati untuk mendapatkan satu seat untuknya. Namun upaya itu tetap gagal.

Kemudian, dia mengirimkan SMS kepada pihak Merpati mengenai rencana pemblokiran. Alasannya, penerbangan Merpati itu juga menggunakan uang rakyat.

"Merpati kan sudah tahu, mereka terbang itu tanggal 21 Desember. Saya berjuang untuk tiket dari tanggal 20 Desember dari pukul 13.00 WITA sampai pukul 16.00 WITA, saya sudah kasih tahu pemblokiran itu pas pukul 16.00 WIB tanggal 20 Desember," kata Marianus saat berbincang dengan detikcom, Minggu (22/12/2013).

Belakangan Merpati Tawarkan Tiket, Tapi Tak Diambil

Setelah Marianus mengirimkan SMS mengenai rencana pemblokiran, dia langsung mendapatkan respon dari pihak Merpati. Menurut Marianus, pihak Merpati langsung menawarkan tiket. Tapi...

"Saya SMS pimpinannya, besok (Sabtu) 21 Desember 2013, saya akan menutup bandara untuk Merpati. Saya SMS begitu baru dibalas bookingannya dapat," ujar Marianus saat berbincang dengan detikcom, Minggu (22/12/2013).

Padahal, menurut politisi PAN ini, pada hari Jumat (20/12), pihak Merpati mengatakan penerbangan pagi sudah penuh untuk keberangkatan dari Bandara El Tari Kupang ke bandara di Kabupaten Ngada itu. Lalu jika benar dia harus mengikuti rapat paripurna DPRD di Ngada pada pagi hari, mengapa tidak mengambil tiket tersebut?

Marianus menyatakan dia menolak tiket Merpati itu karena sudah memegang tiket maskapai lain yang berangkat siang hari.

"Saya tidak terlalu penting untuk airline itu. Saya sampai minta kepala bandara tolong untuk booking karena ini paripurna DPRD. Saya sudah coba tapi semua bilang penuh. Saya seperti tidak dinilai di mata mereka, padahal saya sudah memohon-mohon," kata Marianus.

Blokir Bandara Benar-benar Dilakukan

SMS 'ancaman' yang dikirimkan Marianus itu ternyata bukan isapan jempol semata. Dia benar-benar membuktikan ucapannya.

Dari Kupang, Marianus menelpon Satpol PP Ngada yang memang merupakan bawahan dia untuk melakukan pemblokiran terhadap pesawat Merpati yang hendak turun di Bandara Turelelo Soa, Bajawa, Ngada.

Regu Satpol PP juga benar-benar melaksanakan perintah itu. Mereka memarkir kendaraan di landasan pacu.

Pesawat Tak Bisa Mendarat, Alihkan Tujuan ke Ende

Sementara itu Merpati yang bertolak dari Kupang pada Sabtu pagi, sudah hampir mendarat di Bandara Turelelo Soa. Namun pilot mendapati adanya pemblokiran di landasan. Pendaratan gagal dilakukan.

Akibatnya, Merpati yang hendak mendarat di Bajawa harus mengubah tujuan ke Ende. "Diputuskan pesawat mendarat di Ende," ujar Humas Merpati, Fikri kepada detikcom, Minggu (22/12/2013).

Ende berada di sebelah barat Bajawa. Rute yang ditempuh pesawat pun lebih jauh. Jarak Ende dan Bajawa kurang lebih 125 kilometer.

Penumpang Harus Tempuh Perjalanan 125 Km dari Ende ke Ngada

Pesawat akhirnya mendarat di Ende, NTT. Namun jelas, perjalanan masih jauh dari selesai.

Sejumlam 54 penumpang harus menempuh perjalanan darat dari Ende ke Bajawa, Ngada. Jarak antara kedua kota 125 Km.

Para penumpang menumpang bus yang sudah disediakan Merpati.
Halaman 2 dari 7
(fjr/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads