LSI Denny JA: Publik Khawatir Pemilu Bikin Pemerintah Tak Fokus

LSI Denny JA: Publik Khawatir Pemilu Bikin Pemerintah Tak Fokus

- detikNews
Minggu, 22 Des 2013 15:07 WIB
Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menggelar survei untuk menebak seberapa khawatir publik atas kinerja pemerintahan selama jalannya pemilu 2014. Hasilnya, mayoritas publik khawatir pemerintahan tidak akan berjalan baik.

Metode survei menggunakan teknik multistage random sampling dengan jumlah sampel 1.200 responden. Survei dilakukan tanggal 18 hingga 19 Desember 2013. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan berpedoman pada kuisioner. Tema survei yaitu 'Mayoritas Publik Khawatir Pemerintahan Lumpuh di Tahun 2014'.

"Sebanyak 60,88% publik khawatir di tahun 2014 mendatang pemerintahan tidak berjalan dengan baik karena disibukkan dengan pemilu," kata peneliti LSI Fitri Hari, di kantor LSI, Jalan Pemuda no 70, Jakarta Timur, Minggu (22/12/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 31,27% responden menyatakan tidak khawatir. Sedangkan sisannya sebanyak 7,85% menjawab tidak tahu. "Ini bisa menjadi alarm untuk pemerintah agar lebih fokus ke pemerintahannya saat pemilu berjalan," ujar Fitri.

Selain kinerja pemerintahan secara umum, di survei kali ini, LSI juga coba menebak kinerja menteri yang akan maju sebagai caleg di 2014 nanti. Survei membuktikan 77,42% responden tak yakin menteri yang kembali maju sebagai caleg akan fokus pada kerjaannya selama pemilu.

Sebanyak 19,35% responden menyatakan tidak khawatir. Sedangkan sisanya sebanyak 3,25% menjawab tidak
tahu.

LSI selanjutnya memberikan rekomendasi apa yang bisa dilakukan pemerintah agar meminimalisir kekhawatiran publik. Salah satunya mengurangi jumlah partai politik di parlemen. Sehingga sistem kepartaian di indonesia hanya multipartai sederhana yang terdiri dari 3-5 parpol.

"Presiden sebaiknya menonaktifkan menteri yang aktif berpolitik atau menjadi pengurus partai politik. Selain itu menteri yang masih aktif berpolitik sebaiknya mengundurkan diri," lanjutnya.



(rna/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads