Menurut salah seorang petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) Kementerian Sosial Sony Firmansyah (32), pihaknya mendapat laporan dari salah seorang jemaat gereja di Cawang yang prihatin dengan kondisi Sinta dan putranya, Muhammad Farhan, Sabtu (21/12/2013).
Pada pukul 23.00 WIB, Sony dan beberapa rekannya meluncur ke lokasi yang disebutkan pelapor. Pengakuan Sinta kepada TRC, dia berasal dari Kebumen. Tidak ada identitas yang didapat petugas dari perempuan itu. Sinta hanya mengaku tinggal di Cengkareng. Dia juga mengaku ditelantarkan suaminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sinta saat itu berusaha untuk membawa berobat anaknya ke beberapa rumah sakit. Mulai dari rumah sakit di Cengkareng, Budi Asih di Dewi Sartika, dan UKI. Namun, karena ketiadaan identitas, Sinta mendapatkan penolakan dari rumah sakit tersebut untuk merawat anaknya itu.
"Di UKI tidak di observasi sakit apa, hanya diberikan obat untuk demam saja," kisah Sony.
Tim akhirnya membawa Sinta dan putranya ke RS Persahabatan di Rawamangun, Jakarta Timur. Karena Sinta tidak memiliki identitas, petugas terpaksa mendatangi kantor polisi untuk membuatkan surat keterangan agar memudahkan administrasi pihak rumah sakit yang dituju.
"Sekitar pukul 00.30 WIB (Sabtu, 21/12), putranya diobservasi rumah sakit. Menurut keterangan dokter ada penyakit di usus anaknya," kata Sony sambil berusaha mengingat sakit yang diderita Farhan.
Sekitar pukul 01.00 WIB dokter RS Persahabatan memperbolehkan Sinta untuk pulang. Pihak rumah sakit pun memberikan beberapa obat untuk sakit yang diderita Farhan.
"Rencananya pagi ini dia (Sinta) pulang ke Kebumen. Nanti di sana akan mendapat tindakan untuk operasi anaknya. Karena catatan administrasi dia ada di Kebumen," ujar Sony.
(ahy/kha)